GANTENG TAPI NAKAL? PERLU BERKACA DARI KISAH NABI YUSUF
Oleh: Putri Amaliya, mahasiswi STAINU Temanggung
Siapakah Nabi Yusuf?
Nabi Yusuf merupakan Putra ke 11
dari Nabi Ayub dan juga menempati urutan ke 11 dari 25 nabi yang wajib kita
imani. Selain itu, Nabi Yusuf terkenal akan ketampanannya yang membuat
orang-orang di sekitarnya kagum dan terlena. Dalam kitab Al Mahabbah karya
Imam Ghazalim disebutkan Imam Muhammad bin Asy’ats berkata pada masa Nabi Yusuf,
penduduk mesir pernah hidup selama empat bulan tanpa makanan. Jika mereka
lapar, mereka cukup memandang Nabi Yusuf sehingga ketampanannya menjadikan
mereka lupa akan rasa laparnya. Bahkan lebih dari itu, wanita yang sedang
memotong jamuan tidak terasa mengiris-iris jarinya sendiri itu semua karena
melihat ketampanannya. Nabi Yusuf diuji
oleh Allah melalui Zulaikha yang menyebabkan beliau difitnah.
Muhammad Insanul Kamil mengatakan
presentase ketampanan, keindahan dan keelokan yang Allah SWT turunkan di bumi
ini dibagi menjadi beberapa bagian yakni 50% untuk Nabi Muhammad, 25% persen
untuk Nabi Yusuf, dan sisa 25% dibagikan kepada seluruh alam raya beserta
isinya (Muhammad Ali Al Shabuniy, 1993: 443). Jadi, untuk laki-laki yang
ada di dunia belum seberapa dengan ketampanan Nabi Yusuf. Meskipun Nabi Yusuf
memiliki ketampanan yang sangat luar biasa, beliau tetap rendah hati. Banyak
ujian yang Allah berikan pada Nabi Yusuf diantaranya Nabi Yusuf AS dibenci oleh
saudaranya meskipun begitu beliau tidak pernah dendam. Banyak ujian yang beliau
lalui tetapi beliau tetap sabar, selain itu nabi Yusuf memiliki kesalehan yang
luar biasa dan banyak sifat Nabi Yusuf yang perlu kita contoh. (Muhammad Ali
Al Shabuniy, 1993: 191).
Realita Sebagian Lelaki Zaman Sekarang
Tapi saat ini, banyak laki-laki yang
menurut kita tampan tetapi mereka tidak memiliki akhlak yang baik alias nakal. Kenakalan
ini terjadi karena beberapa faktor penting di antaranya adalah lingkungan
pertemanan, faktor keluarga, dan kurangnya pendidikan moral agama yang orang
tua berikan. Faktor ini memiliki peran penting pada perkembangan pemikiran dan kehidupan
seseorang untuk masa depan. Kedua orang tuanya harus benar-benar memperhatikan
perkembangan anak dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, sebagai orang tua
harus memberikan pendidikan kepada anak sejak dini, supaya setelah dewasa kelak
akan menjadi anak yang berakhlak mulia. Banyak sekali anak yang tidak
diperhatikan orang tua kemudian pendidikan agama menipis hal seperti itu
membuat peluang besar dalam kenakalan.
Menurut Syekh Umar bin Achmad
Baradja dalam kiab Akhlaq Lil Banin dijelaskan anak yang nakal atau tercela
yaitu anak yang tidak beradab kepada kedua orang tuanya dan juga para ustadznya,
tidak menghormati orang yang lebih tua darinya dan tidak menyayangi orang yang
lebih mudah darinya. Selain itu laki-laki nakal merupakan laki-laki yang tidak
bisa menjaga kehormatan, tidak pandai dalam menahan hawa nafsu, dan melakukan
beberapa perbuatan tercela lainnya dalam kacamata agama, sosial, maupun hukum.
Jadi, untuk semua laki-laki sangat
perlu meneladani sifat Nabi Yusuf AS. Meskipun beliau ketampanannya di atas
rata-rata, beliau tetap saleh, jujur, dermawan, menghormati orang tua, pintar,
mampu menahan hawa nafsu, bijaksana, adil, pemaaf dan banyak sifat baik yang
beliau miliki. Sebagai laki-laki tampan, harus tetap menjaga ketampanannya
dengan meneladani sifat Nabi Yusuf. Jangan semata-mata karena diberi ketampanan
lebih kemudian menjadi manusia yang sombong, pendendam, mau seenaknya sendiri. Justru
dengan ketampanan yang Allah SWT berikan dapat menjadikan kita lebih bersyukur,
lebih mendekat kepada-Nya, dan menerima segala hal yang Allah SWT berikan
kepada kita. Jangan merusak ketampanan karena kenakalan, tetap bercermin pada
Nabi Yusuf AS untuk menjadi laki-laki tampan yang shaleh dan berakhlak mulia.
0 Komentar