![]() |
Virus
corona atau Serve Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2(SARS-CoV-2) merupakan jenis virus yang menyerang sistem
pernapasan manusia. Virus ini dapat menyebabkan gangguan pada organ pernapasan,
pneumonia, bahkan hingga kematian. Virus yang juga populer dengan julukan
COVID-19 ini bisa menular pada segala usia tak peduli anak-anak, remaja maupun
dewasa. Pada awalnya COVID-19 ini hanya menyerang kota Wuhan, China. Namun
seiring berjalannya waktu, virus tersebut menyebar ke berbagai pelosok dunia
hingga ditetapkan sebagai ‘pandemi’. Penyebaran infeksi virus corona atau
COVID-19 ini meluas pada 124 negara, salah satunya Indonesia.
Data
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per bulan juni menunjukkan angka
penyebaran virus covid-19 di Indonesia berkisar pada angka 47 ribu kasus. Hal
ini perlu menjadi perhatian bagi semua kalangan, pasalnya masih saja ada
oknum-oknum masyarakat yang menaggap sepele virus corona ini atau bahkan tidak
mempedulikanya sama sekali. Seperti yang bisa kita lihat dalam sehari-hari, ada
orang-orang yang tidak mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker,
menjaga jarak dan mencuci tangan. Apabila hal ini terus berlanjut maka akan
menghambat harapan untuk kembali ke situasi normal. Kurangnya kesadaran menjadi
PR tersendiri bagi kita semua.
Jika
pandemi ini terus terjadi dan tak kunjung usai, tentu akan menimbulkan dampak
yang cukup signifikan di berbagai lini kehidupan seperti di bidang pendidikan, ekonomi
maupun dunia hiburan. Pendidikan yang biasanya berlangsung dengan tatap muka
kini beralih pada pembelajaran dalam jaringan (daring). Peralihan sistem
pendidikan ini tentu saja menimbulkan berbagai problematika. Kendala-kendala
yang dialami misalnya peserta didik yang tidak mempunyai perangkat digital
seperti ponsel, laptop, tablet pc ataupun komputer akan sukar untuk mengikuti
pembelajaran. Hal ini dikarenakan pendidikan yang sekarang dialami memerlukan
peran serta teknologi dalam berbagai media seperti via WhatsApp, Google
Classroom, Zoom dan lain sebagainya. Bukan tidak mungkin, bagi peserta didik
yang telah mempunyai gadget juga dapat mengalami beberapa problem misalnya
akses kuota data yang terbatas sehingga tidak semua siswa mempunyai kuota data
yang cukup untuk mengakses materi yang guru berikan. Hal tersebut dipengaruhi
oleh keadaan ekonomi di masing-masing keluarga yang terbengkalai dengan adanya pembatasan
sosial.
Adanya
pandemi ini bukan hanya berdampak pada pendidikan saja tetapi juga berimbas
pada bidang ekonomi. Pada realita banyak terjadi pada pedagang yang hanya mendapatkan
hasil separuh dari pendapatan biasanya. Bahkan ada pula yang tidak mendapatkan
omset sama sekali. Hal tersebut disebabkan adanya pembatasan-pembatasan yang
mengakibatkan berkurangnya konsumen. Para ojok online yang biasanya dihujani
orderan kini menjadi sepi karena para pelanggannya #diRumahSaja. Buruh pabrik
banyak yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena omset dari
perindustrian juga menurun sehingga tak sanggup menanggung beban untuk
memberikan gaji. Para petani yang harus merelakan panenanya dihargai murah oleh
para pengepul, hingga pekerja seni mulai dari musisi, penyanyi, maupun penari yang
kini harus rehat dari panggung hiburan sampai waktu yang belum diketahui.
Dari
berbagai dampak pandemi yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, kita
sebagai manusia mau tidak mau akan dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan kondisi.
Terlepas dari segala problematika yang tiba-tiba menghadang ini, usaha tak
boleh pupus. Hal ini berkaitan tentang bagaimana agar dimasa pandemi virus corona ini agar kita
tetap produktif, menghasilkan sesuatu sehingga waktu yang berlalu tidak
terbuang sia-sia. Sebagai akademisi, seyogyanya berusaha agar di masa yang sulit
ini bagaimana bisa tetap dengan maksimal.
Bagi para pelaku ekonomi, bagaimana berjuang untuk memutarkan roda perekonomian
dengan baik. Bagi petani perlu memikirkan trik agar panen tetap maksimal dan
harga tidak anjlok. Bagi para pekerja seni tidak luput juga usaha untuk
bagaimana agar tetap produktif, berkreasi, dan menjaga eksistensinya dalam jagad dunia hiburan meskipun ditengah pandemi.
Saat
ini semua orang dituntut untuk bisa beradaptasi dengan kehidupan baru.
Memanfaatkan kecanggihan teknologi menjadi salah satu kuncinya. Mengapa? Karena
dengan teknologi, kita bisa menembus batasan jarak, ruang dan waktu. Dari sisi
pendidikan jelas bahwa saat ini pembelajaran tatap muka di sekolah ditiadakan
diganti secara online atau dalam
jaringan (daring). Dengan problem mulai dari masalah ponsel sampai kuota data
bisa saja menghantui, namun hal tersebut tidak seharusnya menjadikan kita kita
ketinggalan. Oleh karena itu, kita harus mencari berinovasi, mencari alternatif
lain untuk mendapatkan solusi sehingga pembelajaran tersebut bisa kita dapatkan
secara maksimal.
Dalam
bidang pertanian pun, para petani seharusnya juga bisa memanfaatkan kecanggihan
teknologi. Misalnya pada saat panen dalam kedaan normal hasilnya bisa dijual
dengan mudah dan harga yang cukup tinggi, akan tetapi karena adanya pandemi petani
akan sedikit kesulitan untuk menjual hasil panen mereka. Dengan teknologi yang
berkembang pada saat ini, banyak pasar pasar online yang bisa dijadikan tempat pemasaran produk dari petani.
Media sosial saat ini sudah beragam mulai dari Facebook, Instagram, Maupun
Twitter hingga WhatsApp. Petani bisa mengunggah barang yang akan dijual di
beranda mereka, atau bisa juga dengan membuat grup jual beli hasil panen.
Para
pekerja seni juga tak boleh kalah dalam memanfaatkan kecangihan teknologi.
Memang saat ini secara praktis banyak dari musisi tidak ada pekerjaan. Tidak ramai
job seperti biasanya, pentas di panggung hiburan ditiadakan, mulai dari konser
hajatan sampai resepsi pernikahan pun dibatalkan. Hal tersebut bertujuan agar
tidak terjadi kerumunan sehingga kemungkinan penyebaran virus corona ini bisa
dimimalisir. Tak ada lagi banyak ruang tatap muka yang bisa dimanfaatkan, namun
bukan berarti tidak ada harapan. Bila melek teknologi, daya kreatif tetap dapat
disalurkan, salah satunya adalah dengan cara memanfaatkan media sosial yang
mengedepankan visual seperti Instagram maupun Youtube. Dapat dimulai dengan membuat
konten-konten musik yang sedang ramai diperbincangkan, membuat vlog saat
bermain musik, maupun mengcover lagu. Hal ini dapat dilakukan agar pekerja seni
bisa tetap berproses sehingga bila pandemi
sudah berakhir sudah siap ‘unjuk gigi’melayani job job yang tersedia. Bukan
tidak mungkin juga, saat pandemi pun pekerja seni tetap bisa mendapatkan
penghasilan bila konten yang dimilikinya inovatif dan menarik hati netizen. Biasanya Instagram yang ramai
dikunjungi akan kebanjiran paid promote. Tak
lain juga dengan Youtube, bila viewer-nya
banyak pun bisa mendapatkan penghasilan dengan memanfaatkan Google Adsense.
Memanfaatkan teknologi menjadi hal yang urgent di masa ini. Teknologi menjadi senjata untuk menembus ruang dan waktu. Dengan teknologi kita dapat terus berinovasi, menghadirkan solusi melalui kreasi. Tetap bekerja dan belajar dari rumah bagi yang bisa menjalankan dan mematuhi protokol kesehatan bila ada kepentingan yang mengharuskan keluar rumah menjadi suatu hal yang harus diperhatikan. Usaha yang maksimal harus selalu dijalani. Mematuhi protokol kesehatan seperti selalu mencuci tangan, memakai masker bila berpergian, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan juga harus diterapkan di situasi yang baru ini. Selain berusaha dengan maksimal hendaknya kita juga melengkapinya dengan memohon doa pada Yang Maha Kuasa agar pandemi ini segera berakhir dan situasi bisa kembali normal seperti dulu kala.
Memanfaatkan teknologi menjadi hal yang urgent di masa ini. Teknologi menjadi senjata untuk menembus ruang dan waktu. Dengan teknologi kita dapat terus berinovasi, menghadirkan solusi melalui kreasi. Tetap bekerja dan belajar dari rumah bagi yang bisa menjalankan dan mematuhi protokol kesehatan bila ada kepentingan yang mengharuskan keluar rumah menjadi suatu hal yang harus diperhatikan. Usaha yang maksimal harus selalu dijalani. Mematuhi protokol kesehatan seperti selalu mencuci tangan, memakai masker bila berpergian, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan juga harus diterapkan di situasi yang baru ini. Selain berusaha dengan maksimal hendaknya kita juga melengkapinya dengan memohon doa pada Yang Maha Kuasa agar pandemi ini segera berakhir dan situasi bisa kembali normal seperti dulu kala.
Ditulis
oleh Muhamad Ichsanudin
0 Komentar