Strategi Kado Emas dalam Membangun Karakter Anak Indonesia

 


Pendidikan karakter pada Anak Usia Dini merupakan upaya penanaman perilaku terpuji pada anak, baik perilaku beribadah, perilaku sebagai warga negara yang baik, perilaku berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan, dan perilaku terpuji yang bermanfaat untuk kesuksesan hidupnya kelak.

Anak adalah generasi keluarga dan bangsa, perlu mendapatkan pendidikan yang baik sehingga potensi-potensi dirinya dapat berkembang dengan pesat, sehingga akan tumbuh menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang tangguh dan memiliki berbagai macam kemampuan dan keterampilan yang bermanfaat.

Pada tahun 2045 nanti negara Indonesia akan merayakan kemerdekaan yang ke 100 tahun, yaitu diprogramkan dengan sebutan “ 100 Tahun Indonesia Emas “. 

Diprediksi para pemimpin Indonesia saat itu adalah yang sekarang duduk di bangku SMA/SMK atau sedang kuliah. Maka pada tahun 2045 kelak warga usia sangat produktif adalah mereka yang saat ini masih belajar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau di Taman Kanak-Kanak (TK).

Melihat gambaran tersebut yang utama disiapkan adalah generasi berkarakter yang nantinya akan hidup bersaing di tahun Indonesia Emas itu. Maka yang menjadi sangat penting diutamakan saat ini adalah pendidikan Karakter anak-anak yang masih belajar dan bermain di PAUD/TK.

Makin berkembangnya lembaga-lembaga Pendidikan Anak Usia Dini disuatu daerah semakin baik. Lebih baik lagi dengan lokasi dan jumlah yang memenuhi syarat sehingga bisa terverifikasi oleh pemerintah daerah setempat.

Pada Pendidikan Anak Usia Dini inilah usia yang sangat tepat untuk menanamkan karakter bagi anak-anak. Karena menanamkan karakter, pembiasaan, dan kecakapan hidup (lifeskill) akan terpatri ketika anak di usia emas (the golden age). Di usia inilah orangtua dapat mengajarkan hal-hal sederhana namun tetap benilai tinggi bagi anak kelak mereka dewasa nanti.

Meskipun sekarang zaman dimana informasi yang cepat dengan teknologi yang sangat canggih, namun bukan berati anak dimanjakan dengan gadget. Karena akan menjadi hal yang sia-sia ketika pandai main game, hebat di bidang IT (Information Technology) namun akhlaknya memprihatinkan. Anak sama sekali tidak memiliki tatakrama (sopan santun), tepa salira (Toleransi), bahkan tak memiliki kecakapan hidup (lifeskill). Ibarat hanya merapikan tempat tidur sendiri saja tidak bisa. Bahkan menjadi remaja perempuan ‘nguleg lombok’ (membuat sambal) saja tidak mampu. Hanya menjadi generasi yang cakap merebus mie instan saja.

Pada usia PAUD anak harus mulai di didik karakter pancasila, karakter Indonesia, akhlak mulia, mengembangkan sikap toleransi, dan ditanamkan budaya-budaya lokal. Sehingga kedepannya, ketika anak dewasa dengan karakter baik dan akhlak mulia, dia akan mudah menerima segala ilmu pengetahuan dan keterampilan. Selain itu, anak juga dibiasakan dengan perilaku terpuji sehari-hari dirumah maupun disekolah. Seperti halnya merapikan tempat tidur, memakai dan melepas kaos kaki dan sepatunya, mengembalikan mainan di tempatnya semula, berkata sopan, jujur, dan suka berbagi. Tidak lupa juga selalu dibimbing berdoa dan beribadah.

Anak-anak PAUD biasanya akan lebih nurut dengan gurunya di bandingkan dengan orangtuanya, namun bukan berarti orangtua lepas tangan dalam pendidikan karakternya. Dengan mengingatkan kepada anak akan hal-hal yang diajarkan guru disekolah, maka akan lebih baik. Misalnya bisa bertanya kepada anak tentang apa yang diajarkan oleh Ibu guru disekolah, kemudian anak diminta untuk mempraktikkannya di rumah.

Harus dipahami bahwa pendidikan anak yang utama dan pertama adalah keluarga. Maka selain kedua orang tuanya, anggota keluarga yang serumah dengan si anak, ikut pula memberikan andil. Harus ada kesepahaman dan kesepakatan anggota keluarga dalam pendidikan anak usia emas (the golden age). Misalnya ketika sang ibu mengarahkan pembiasaan anak, anggota keluarga serumah juga mendukungnya, dan ketika sang ibu bilang A, ayah bilang B, kemudian sang kakak bilang C, maka si anak akan bingung yang mana yang akan dianut. 

Anak-anak di usia emas (the golden age) adalah peniru ulang, maka berilah contoh perilaku dan karakter yang baik kepadanya. Pendidikan Karakter anak usia emas (the golden age) sangatlah penting, karena menjadi kunci pokok untuk mencetak generasi-generasi hebat yang produktif di 100 Tahun Indonesia Emas ditahun 2045 nanti. 

Untuk itu pendidikan karakter sangatlah penting di tanamkan pada anak sejak dini, karena karakter pada anak usia dini masih sangatlah mudah untuk ditransfer atau diajari dengan perilaku/tingkah laku dan kebiasaan yang baik.



-ditulis oleh Rizki Nur Nabilla, mahasiswi STAINU Temanggung dan Guru TK Fathul Huda Magelang


Posting Komentar

0 Komentar