“HIKMAH PANDEMI DAN BUDAYA 5 M”
Oleh: Rofi Hiznul Farkhamni
Mahasiswa STAINU Temanggung
Pandemi yang kian menjamur di Indonesia selama ini menyebabkan keresahan tersendiri bagi masyarakat. Berbagai aktivitas warga mulai terkendala, berbagai efek baru telah diberlakukan dimulai dari PSBB di rumah saja serta pemberlakuan budaya baru mulai dari mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, memakai masker serta mengurangi mobilitas sosial mulai digalakkan, berita dari media seperti tv sosial media, koran, hingga media massa lainnya semakin menjadi, tak pandang bulu, siapapun dimanapun atau kapanpun diberbagai belahan dunia kena dampak covid ini.
Virus varian baru mulai berkembang, berbagai penemuan tehnologi baru serta pemberlakuan vaksinasi mulai diadakan. Data kasus korban covid atau corona viruspun kian hari kian bertambah, berbagai aktivitas bekerjapun harus dimulai dari rumah, platform online mulai diberlakukan untuk meminimalisir penyebaran covid-19 bahkan kalangan bawah sekalipun, misalnya para pekerja buruh, petani hingga pegawai dan anak-anak sekolah terpaksa diliburkan.
Pemberitahuan mengenai hari raya besar seperti lebaran serta budaya Idul fitri menuai kontroversi, operasi masker serta pemberlakuan pola baru seperti menuai dampak tersendiri serta kesan psikis yang berdanmpak buruk akibatnya pola perekonomian kian memburuk, jenuh, bosan, kriminalisasi serta kasus pencurian dimana-mana, entah kapan dampak ini akan membaik., atau justru malah memburuk dikemudian hari.
Berbagai opini, argumen, pendapat serta kontroversi perdebatan diberbagai masyarakat serta kaum Agamis kian menjadi seperti memperkeruh suasana, harga yang fluuktuatif, pemerataan serta pemberian bantuan seperti menuai kecemburuan sosial masyarakat yang seakan pilih kasih, intinya pola perlakuan virus memberi dampak tersendiri diberbagai sektor mulai dari industri, jasa, serta pertanian dan menjadikan pola pasar yang fluktuatif dan dampak psikologi masyarakat yang buruk.
Bagi seorang introvert mungkin tak jadi masalah. Namun seorang yang cenderung berkepribadian ekstrovert sangatlah menjadi masalah dengan adanya pemberlakuan aturan dirumah saja, hal ini dikarenakan mereka cenderung aktif diluar rumah serta sangat bersemangat bila bertemu orang banyak serta bersosialisasi, hal ini dikarenakan mereka merasa punya energi lebih bilamana bertemu orang banyak serta suka bersosialisasi dengan hal baru. Mereka seperti menemukaan energi nbaru jika bertemu orang banyak dan kekuatan semangat mereka memang terletak disitu.
Namun berkebalikan dengan tipe kepribadian introvert, justu malah sebaliknya, mereka merasa nyaman bilamana dalam keheningan serta kesendirian, mereka lebih banyak menuangkan waktu didalam rumah serta pasif dalam bersosialisasi, mereka lebih nyaman dalam kesendirian dan menikmati waktunya dengan membaca, menulis dan tak melibatkan orang lain dalam pekerjaannya.
Dampak yang kian menjamur seperti menimbulkan paranoid serta phoobia tersendiri, serta menimbulkan kejenuhan serta hormon stres bagi masyarakat. Selain daripada itu KDRT serta kekerasa remaja akibat emosi yang labil serta kurangnya sosialisasi seperti memberi kesan serta peluang bagi syetan untuk membisikan tindak kriminal, oleh karenanya penulis sebagai calon pendidik yang baik berusaha menarik kesimpulan serta mengambil hikmah dari setiap fenomena yang terjadi dimasyarakat agar menjadi manfaat bagi pembaca dan semoga dengan adanya pandemi tersebut dihimbau bagi masyarakat supaya tetap tenang dan jangan khawatir, jaga mood juga kontrol rasa karena penulis percaya bahwa badai akan berlalu dan pasti akan ada hikmah di setiap kejadian.
Urgensi ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surah Al-baqarah: 155 yang berbunyi:
وَلَـنَبۡلُوَنَّكُمۡ بِشَىۡءٍ مِّنَ الۡخَـوۡفِ وَالۡجُـوۡعِ وَنَقۡصٍ مِّنَ الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَنۡفُسِ وَالثَّمَرٰتِؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيۡنَۙ
Wa lanablu wannakum bishai'im minal khawfi waljuu'i wa naqsim minal amwaali wal anfusi was samaraat; wa bashshiris saabiriin
Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,
Dari firman Allah diatas dapat kita ambil poin penting yaitu bersabar serta bahagia dalam kondisi apapun karena cobaan itu pasti dan haq, selain itu hanya sebagai ketentuan serta jalan menuju ketentraman bathin yang hakiki, oleh karenanya sebagai umat beragama haruslah percaya akan kusa-Nya dan akan kembali padanya sebagai contoh di ndunia sebagai jembatan menuju akhirat yang kekal.
Dengan demikian kita sebagai manusia haruslah mempunyai sikap tawadhu’, pasrah, serta tak gampang menyalahkan kodrat serta fenomena yang berlaku, dengan demikian kita tak gampang menyalahkan keadaan serta orang lain.
Islam selalu mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan maka dari itu penulis menyebut bahwasanya hikmah yang pertama dimusim pandemi yaitu (1) mencuci tangan. Artinya sesuai daripada ungkapan ‘’annadhofatu minal iman’’. Kebersihan adalsah sebagian dari Iman., dengan kita mencuci tangan, maka secara otomatis ketika bersentuhan attsau berjabat tangan dan bertemu dengan orang lain paling tidak kita meminimalisir kotoran atau kuman yang menempel tiap detik kapanpun dan dimanapun.
Hal ini sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW dengan selalu menjaga kebersihan serta menjadi pengenalan budaya baru bahwa selain Iman kita juga harus menjaga imun agar tidak terpapar virus., dalam Islam sebenarnya sudah menjadi ketentuan akan himbauan menjaga kebersihan, hal ini dibuktikan dengan selalu bersuci serta berwudhu sebelum melaksanakan shalsat 5 waktu yang menjadi kewajiban tiap umat muslim seluruh dunia, dengan demikian Islam sebagai Rahmatallil’alamin sebenarnya sudah mengajarkan hal demikian sejah berapa abad yang lalu.
Kemudian poin yang kedua yaitu (2) menjaga jarak. Dalam Islam dikenal dengan dengan istilah mukhrim atau mahram. Dengan menjaga jarak secara tidak sadar sebenarnya kita telah menerapkan nilai-nilai ke-Islaman dalam kehidupan secara aplikatif serta menghindari adanya perbuatan keji, hal ini dibuktikan secara implisit melalui fenomena keseharian. Jika kita lihat dikehidupan remaja pada umumnya banyak orang yang berpacaran serta mengumbar nafsu dikehidupan nyata dengan tidak memiliki rasa malu.
Dengan adanya aturan protokol kesehatan serta himbauan/aturan baru yang diberlakukan pemerintah diharapkan dapat meminimalisir tindak perlakuan yang tak terpuji serta mengajarkan pada masyarakat akan pentingnya nilai tersebut.
Ketiga (3) menghindari kerumunan serta (4) menghindari mobilitas sosial, dengan kita menerapkan aturan baru selain kita taat pada pemerintahan, kita tentunya menerapkan nilai sufistik di kehidupan sehari-hari. Dengan adanya himbauan untuk menghindari kerumunan kita diberi kesempatan oleh Allah untuk berkontemplasi serta muhasabah dan intropeksi lebih jauh mengenai apa, siapa serta bagaimana diri kita serta menemui filosofi hidup secara hakiki. Hal ini melatih kecerdasan intrapersonal dalam diri serta pada dalam berpijak dan berpikir sebelum melakukan tindak suatu apapun.
Hal ini sesuai anjuran dari para ulama’ terdahu untuk selalu menghindari keramaian serta kerumunan seperti pasar, dunia hiburan dan lain-lain. Keuntungan daripada itu kita dapat lebih dekat dengan Allah serta sebagai penghubung sinyal ilahiyyah., dengan beriktikaf dan berdzikir serta mengingat keagungan Allah dapat menjadi sinyal hening dan tenang dan secara otomatis pikiran serta jiwa kita akan tenang serta larut dalam energi ilahiyyah yang akan membawa kita menuju sehat jasmani dan rohani.
Dengan demikian psikis kita akan sehat. Hal ini sesuai pada ungkapsan “dalam jiwa yang kuat terdapat tubuh yang sehat”. (5) Memakai masker. Dalam poin terakhir penulis beropini serta mengambil makna filosofis akan ungkapan masker. Hal ini seperti memberi kesan pada kita akan supaya kita khususnya umat muslim agar menjaga bicara serta bertutur kata, masker seperti memberi pesan positif bagi penulis. Dengan himbauan adanya pemakaian masker kita dapat lebih hati-hati dalam berkata sehingga dapat terhindar dari timbulnya konflik.
Semoga dengan tulisan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, akhir kata semoga kita selalu dapat mengambil hikmah serta makna dikesetiap kejadian dikehidupan ini agar terjalin pola positif serta makna dari filosofi hidup yang sederhana ini. Sebagai penutup penulis menghantarkan do’a semoga kita selalu sehatt dan bahagia ditiap lini kehidupan, karena kebahagiaan adalah kunci keberhasilan., always be happy and don’t forget to smile ( be carefull and be your self. Jaga mood jaga rasa dan jangan lupa bahagia .. wassalam.
Penulis adalah Mahasiswa Prodi PAI Semester VI yang sedang menempuh studi S1 di STAINU Temanggung.
0 Komentar