Menanamkan Nilai Keagamaan pada Peserta Didik

 

Oleh : Raihan Kesuma Sakti

 PGMI INISNU TEMANGGUNG

Penananman merupakan suatu cara atau proses. Nilai Keagamaan merupakan nilai yang bersumber dari ajaran agama yang dianut seseorang yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari yang pada dasarnya memiliki tujuan yakni agar seseorang maupu siswa dlam kehidupannya tidak terlepas dari agama, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur serta bersikap sesuai dengan ajaran agama. Sikap keagamaan adalah suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaataannya terhadap agama. Sikap keagamaan mencakup semua aspek yang berhubungan dengan keagamaan yang dijangkau oleh anak dilingkungan keluarga, sekolah seperti sikap yang berhubungan dengan aspek keimanan,ibadah,akhlak,dan muamalam. 

Nilai-nilai keagamaan pada masyarakat sekarang majunya teknologi informasi Pendidikan tidak dapat menggantikan peran guru dalam Pendidikan.secanggih apaun teknologi yang digunakan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan,peserta didik masih tetap membutuhkan sosok guru sebagai pemandunya. Maka guru juga hendaknya mampu mentransformasikan nilai-nilai keagamaan pada peserta didik agar moral peserta didik tidak terkikis oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

Penanaman nilai-nilai keagamaan merupakan unsur yang sangat penting didunia Pendidikan. Untuk dapat menanamkan nilai keagamaan agar tumbuh berakar dalam setiap jiwa peserta didik maka harus memiliki strategi sehingga dapat terwujudkan dan ini menjadi tugas terutama seorang guru atau orang tua.

Dalam beberapa kasus anak dimana seorang anak melakukan perilaku tercela, perilaku tidak sopan. Hal ini disebabkan kurangnya perhatian,pemahaman orang tua mengenai nilai-nilai religious terhadap anak. 

Orang tua memiliki peran yang pentingbagi proses pembelajaan anak, karena proses keagamaan anak sebenarnya adalah hasil meniru dari orang tuanya. Sehingga anak harus dituntun oleh ajaran-ajaran yang benar serta lingkungan yang tepat sehingga dapat mendukung dalam proses pengembangan nilai-nilai keagamaan

Adapun penanaman nilai-nilai keagamaannya sendiri mengggunakan cara menasehati dan mendidikan atau bisa dilakukan dalam suasanya santai dengan cara mengobrol santai , bermain, mencontohkan dan membiasakan hal-hal yang baik sehingga ibadahnya semakin bagus, rajin beribadah,melaksanakan sholat dan ngaji serta akhlaknya yang cukup baik, selain itu guru dan orang tua juga memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa untuk melaksanakan ibadah-ibadah sunnah.. Pemberian contoh atau keteladanan dan pembiasaan terhadap nilai-nilai keagamaan merupakan cara yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak. Karena itu, pembiasaan terhadap nilai-nilai keagamaan dan keteladanan dari orang terdekatseperti orange tua dan guru menjadi sangat urgent untuk menanamkan nilai-nilai agama yang positif kepada dakwah. 

Pemberian cerita islami dan nasehat-nasehat yang baik merupakan langkah yang tepat untuk membentuk kriteria anak dan menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak. Sementara nilai-nilai kagamaan yang tertanam dari pemberian cerita diantaranta; pertama, nilai keimanan dengan mampu menyebutkan nama-nama Allah atau malaikat, kedua nilai ibadah yaitu terlihatnya ketika anak mampu mempraktekkan sholat dan manasik haji, dan nilai akhlak yaitu anak bersikap sopan santun, berbuat baik dengan sesama. 

Adapun adanya kendala ataupun hambatan dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak yaitu kurangnya kesadaran orang tua dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan,rendahnya Pendidikan agama orang tua,kesibukan orang tua,serta kesibukan orang tua mencari nafkah akibat ekonomi yang kurang memadai yang menimbulkan anak kurang diperhatikan,tayangan televisi yang tidak baik bagi anak-anak serta pengaruh lingkungan dan teman-temannya. 

Posting Komentar

0 Komentar