Penerapan Kecerdasan Majemuk dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar

Oleh Ahmad Saichu, mahasiswa INISNU Temanggung

Pilar utama kehidupan adalah pendidikan. Kemajuan umat manusia saat ini sangat dipengaruhi proses pendidikan yang juga memegang peranan vital. Penyelenggaraan pendidikan di suatu Negara yang baik akan menghasilkan potensi sumber daya manusia yang baik juga. Karena indikator kualitas suatu Negara ditentukan oleh seberapa baik pendidikan yang dijalankan

Pendidikan, dalam arti luas, merujuk pada semua usaha yang diberikan oleh orang dewasa untuk memberi pengetahuan dan keterampilan agar peserta didik dapat mencapai kedewasaan serta dapat menyiapkan hidupnya secara mandiri baik jasmani, rohani, mental, spiritual, maupun sosial. Bekal bagi peserta didik untuk menjalani hidup di masa yang akan datang adalah dengan kedewasaan. Oleh karena itu, pendidikan harus mampu memfasilitasi semua aspek kepribadian peserta didik agar senantiasa berkembang ke arah kedewasaan.

Dwi Siswoyo menjelaskan bahwa kedewasaan adalah kemampuan untuk menetapkan keputusan yang disertai dengan penuh kesadaran untuk mempertanggungjawabkannya secara mandiri oleh peserta didik. Peserta didik dapat memanfaatkan keputusan yang telah diambil secara mandiri sebagai sarana untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sehari-hari. Gardner berpendapat mengenai kedewasaan dengan istilah kecerdasan adalah kemampuan suatu individu dalam menyelesaikan permasalahan dan menciptakan terobosan terbaru yang bernilai bagi lingkungan masyarakat.

Kecerdasan Majemuk

Ada sembilan jenis kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik didasarkan pemikiran dan penelitian Gardner pada tahun 1983, yang dipaparkan oleh Sri Widayati dan Utami Widijati. Kecerdasan-kecerdasan itu bersifat majemuk karena sifatnya yang berbeda-beda namun saling berkaitan satu sama lain. Kesembilan kecerdasan tersebut adalah logis matematis, verbal linguistik, visual spasial, musikal, kinestetis, naturalis, interpersonal, intrapersonal dan eksistensial. Semua peserta didik memiliki kesembilan kecerdasan tersebut dalam kadar dan tingkat yang berbeda satu sama lain.

Peserta didik yang memiliki kecerdasan majemuk, apabila dikembangkan secara optimal baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah, akan memberi banyak manfaat terhadap keterampilan mereka dalam menyelesaikan permasalahan diri sendiri maupun masyarakat nantinya. Keterampilan tersebut merupakan salah satu faktor kesuksesan peserta didik di masa depan. Kecerdasan logis matematis dan verbal linguistik yang dijelaskan Paul Suparno bahwa yang menjadi dasar dalam menentukan tes Intelligence Quotient (IQ) bukanlah satu-satunya pijakan kesuksesan seseorang di masa yang akan datang. Peserta didik dengan nilai tinggi belum tentu berhasil dalam hidupnya jika tidak diseimbangkan dengan kecerdasan lain, seperti kemampuan membina hubungan dengan orang lain (interpersonal) dan memotivasi diri (intrapersonal).

Penerapannya Pembelajaran di Sekolah Dasar

Penerapan harus dilakukan dengan mengembangkan kecerdasan peserta didik melalui pembelajaran di kelas sehari-hari. Pembelajaran yang dimaksud tidak hanya terbatas dalam ruang kelas saja, tetapi dalam segala lingkungan yang memungkinkan peserta didik mendapatkan berbagai pengalaman belajar. Pembelajaran yang baik harus dimulai dengan kesiapan pendidik untuk mengenal latar belakang kecenderungan kecerdasan yang dimiliki peserta didik. Pengenalan tersebut, menjadi dasar bagi para pendidik untuk merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan ciri-ciri kecerdasan peserta didik. Apabila gaya mengajar pendidik telah sesuai dengan peserta didik, maka tujuan pembelajaran yang tersampaikan melalui hasil belajar dapat tercapai dengan sangat baik. Munif Chatib menyebutkan bahwa landasan dasar dari pembelajaran kecerdasan majemuk adalah cara pendidik menggambarkan gaya belajar yang mudah dipahami peserta didik, yaitu dengan pengenalan ciri-ciri kecerdasan yang dimiliki.

Penerapan konsep kecerdasan majemuk melalui proses pembelajaran dapat dilaksanakan melalui bangku sekolah dasar yang juga sebagai sarana pembentukan karakter peserta didik representatif. Kemampuan memecahkan masalah di berbagai bidang kehidupan adalah dampak positif dari pembelajaran kecerdasan-kecerdasan yang didapat sejak usia dini dan akan sangat bermanfaat bagi bekal hidup mereka di masa yang akan datang. Para pendidik harus mulai sadar dan tidak lagi terpaku pada pembelajaran yang mengedepankan kecerdasan linguistik dan logika saja melalui metode ceramah atau baca tulis buku paket. Masih banyak metode yang dapat dijadikan alternatif pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Metode-metode tersebut juga bisa berfungsi sebagai sarana pengembangan kecerdasan majemuk peserta didik.


Posting Komentar

0 Komentar