PENGARUH PEMBIASAAN SHOLAT SUNAH DHUHA DI SEKOLAH TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA

 



                 oleh:Achmad Rizky Latyf O,Muhamad Sodikin ,danMuhammad Syadad Rosyid

Dimasa sekarang masih banyak anak – anak yang memiliki  sifat pemalas di sekolah, sifat pemalas yang anak lakukan di sekolah menyebabkan guru dalam penanaman karakter anak aka tidak tercapai, begitu pula anak – anak juga tidak akan berkembang baik dari segi sikap, sifat, maupun pemikiran mereka. Sifat pemalas anak – anak tidak hanya di sekolah namun juga di rumah, maupun di lingkungan sekitar. Sehingga hal tersebut bisa menyebabkan ketika mereka dewasa kelak akan menjadi orang yang rugi, dan sikap pemalas tersebut akan mendarah daging. Memang wajar jika anak – anak memiliki sifat pemalas yang mana rasa malas tersebut pasti ada sebab dan solusinnya. Tidak hanya itu, sifat pemalas anak – anak ini juga sering kita jumpai di era seperti sekarang ketika anak – anak disuruh untuk melaksanaka sholat oleh orang tuanya, mereka merasa tidak senang dan berat untuk melaksanakannya, mereka lebih mementingkan hal yang lakukan saat itu. Lebih lebih sekarang anak – anak sudah dipegangi hp android, mereka akan mementingkan hp android dan menunda – nunda kewajibannya. Tentu saja hal tersebut menunjukan bahwa anak zaman sekarang tidak bisa mementingkan hal yang sagat penting yaitu kewajiban untuk beribadah.

Sungguh jika hak tersebut terus dibiarkan akan meyebabkan kerugian bagi diri anak di duniawi maupun di akhirat. Orang tua memang menjadi faktor utama pembentukan karakter anak di rumah, tetapi orang tua juga tidak menjamin dapat membentuk karakter anak yang baik. Bisa dilihat anak sekarang jika sudah memegang hp android di rumah perkataan orang tua sering dihiraukan. Disinilah perang guru sangat penting untuk pembentukan karakter anak di sekolah, yang mana anak – anak akan lebih bisa mendengarkan dan lebih bisa melakukan karena ketika di sekolah mereka tidak memegang hp android. Sebagai seorang guru, di era seperti ini perlulah guru untuk membentuk karakter siswa melalui berbagai cara. Tentu kita tau bahwa dalam pembelajaran fikih di sekolah pasti membahas tentang kewajiban untuk beribadah, salah satunnya tentang sholat sunah. Dari materi tersebut guru dan sekolah bisa membuat sebuah kebiasaan bagi siswa untuk melaksanakan sholat dhuha berjamaah di sekolah.

Sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang memiliki banyak manfaat. Sholat dhuha dilaksanakan setelah matahari terbit hingga menjelang wakti dzuhur. Jadi sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang tepat bagi seorang siswa untuk membiasakan untuk melaksanakan sholat sunnah. Setiap pagi hari, waktu masuk ke kelas, guru memandu anak-anak untuk melaksanakan sholat dhuha. Kemudian guru menjelaskan tatacara sholat dhuha dan surat-surat apa saja yang lebih baik di baca saat sholat dhuha, sholat dhuha dapat dikerjakan dengan 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat. Kemudian anak-anak diminta untuk berbaris dengan rapi kemudian berjalan bersama menuju masjid atau mushola terdekat. Di masjid atau mushola anak-anak diminta untu mengambil air wudhu bergantian sesuai dengan urutan barisannya. Setelah selesai mengambil air wudhu, anak-anak dan guru melaksanakan sholat dhuha bersama-sama. Pembiasaan tersebut akan menumbuhkan sikap tertib, disiplin, dan taat.

Untuk pembiasaan sholat dhuha di rumah, guru dapat menceritakan fadhilah-fadhilah melaksanakan sholat dhuha, dan terdapat juga banyak kisah-kisah sahbat nabi yang dapat diceritakan, seperti Abu Hurairah ra. yang dulu sewaktu masih mengikuti nabi Muhammad saw., beliau tidak memiliki harta benda, bahkan beliau tidur di samping masjid. Tetapi sewaktu nabi Muhammad meninggal, beliau tetap menjalankan kebiasaan-kebiasaan sewaktu masih bersama dengan nabi Muhammad saw., seperti sholat dhuha, beliau pun bekerja, dan akhirnya Allah swt. memberi karunia rezeki harta kepadanya, sehingga beliau memiliki keluarga, rumah, bahkan potensi kekayaan yang melimpah. Hal tersebut dapat memotivasi anak-anak untuk melaksanakan kebiasaan-kebiasaan tersebut di sekolah maupun di rumah. Apabila anak sudah termotivasi, maka anak akan lebih senang hati dan ikhlas melaksanakan kebiasaan sholat dhuha. Jika sudah ikhlas melaksanakan maka akan tumbuh karakter-karakter mulia dari pelaksanaan sholat dhuha tersebut kepada anak-anak.

Pembiasaan tersebut sangatlah penting. Mengingat perkembangan zaman, anak-anak memiliki kecerdasan dan nlar yang luar biasa, apabila sejak dini kita sebagai guru tidak membiasakan anak-anak dengan hal-hal yang positif, maka anak tersebut kelak dewasa nanti akan susah untuk di perbaiki, dan hal tersebut akan merusak dirinya, keluarganya, dan bahkan negaranya. Maka dari itu kita sebagai guru tidak boleh bosan-bosan untuk mendidik anak-anak kita dengan hal-hal yang positif, agar dapat menjadi anak yang baik, berakhlakul karimah, dapat menjadwal waktu, taat kepada orang tua dan guru.

Dalam hadist yang diriwayatkan Hakim dan Thabrani, Allah swt. berfirman: "Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada permulaan siang (yakni sholat dhuha), nanti akan Kucukupi kebutuhanmu pada sore harinya." Maka dari itu, kita sebagai guru wajib menghilangkan rasa malas pada anak-anak kita. Kita harus memberikan contoh terlebih dahulu kepada anak-anak, apabila kita sudah terbiasa melaksanakan sholat dhuha, maka anak-anak akan lebih mudah untuk mengikuti pembiasaaan sholat dhuha tersebut.

Dari penjelasan di atas, karena sifat malas dari seorang anak, itu membuat anak lupa apa kewajiban sebenarnya, bahkan mereka sering mengabaikan perintah dari orangtuanya. Hal seperti itu sangatlah buruk, jadi seorang guru harus bisa memperbaiki sifat tersebut. Karena apabila di sekolahan anak tidak sendirian, disana disekolahan ada banyak teman, jadi anak akan lebih suka melaksanakan sholat dhuha bersama teman-temannya. Pengaruh dari lembiasaan tersebut sangat berdampak pada akhlak anak-anak, anak-anak menjadi lebih disiplin menjalankan kewajibannya, anak menjadi lebih patuh dan taat kepada orang tua dan guru, menjadi lebih bermoral, memiliki jiwa spiritual yang baik.

– Mahasiswa Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Posting Komentar

0 Komentar