Oleh Novia Sari Melati, mahasiswi INISNU Temanggung
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi. Hal penting yang harus diperhatikan ketika melaksanakan penilaian dalam Kurikulum 2013 adalah KKM, remedial, dan pengayaan. Pada kurikulum berbasis kompetensi, ada salah satu prinsip dalam mengambil penilaian yakni, acuan kriteria. Dengan kata lain, harus menggunakan kriteria tertentu dalam penentuan kelulusan peserta didi. Kriteria paling rendah dalam menentukan bahwa siswa tersebut tuntas atau tidak dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Selain itu, ada juga remedial, merupakan kegiatan yang disediakan oleh guru untuk siswa yang belum menguasai pembelajaran yang guru berikan sehingga tujuan pembelajaran kurang tercapai dengan baik. Oleh karena itu, remedial dilangsungkan guna mempertinggi penguasaan bahan ajar sehingga siswa mampu mencapai ketuntasan belajar yang ke depan akan memberikan dampak baik kepada siswa itu sendiri.
Sedangkan secara umum, pengayaan dimaknai sebagai pengalaman atau kegiatan siswa yang biasanya melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum, sehingga hanya beberapa siswa saja yang kadang mampu hingga ke tahap pengayaan.
Dalam sekolah dasar, penilaian hasil belajar memiliki karakteristik yang berbeda dari jenjang sekolah di atas maupun di bawahnya. Karakteristik penilaian hasil belajar dapat dilihat dari pendekatan penilaian yang digunakan. Pendekatan penilaiah hasil belajar terdiri dari penilaian berbasis kompetensi, penilaian berbasis kelas, dan penilaian autentik. Karakteristik penilaian hasil belajar dengan pendekatan penilaian autentik yaitu memenuhi kriteria belajar tuntas, otentik, berkesinambungan, teknik penilaian variatif, dan beracuan kriteria.
Dalam buku panduan Kemendikbud RI, karakteristik penilaian hasil belajar sekolah dasar meliputi belajar tuntas, otentik, berkesinambungan, menggunakan bentuk dan teknik penilaian yang bervariasi, dan berdasarkan acuan kriteria.
1. Belajar Tuntas
Kriteria ketuntasan dijadikan acuan oleh pendidik untuk mengetahui kompetensi yang sudah atau belum dikuasai peserta didik. Melalui cara tersebut, pendidik mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki. Kriteria ketuntasan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan dan pendidik dapat mempertimbangkan kompleksitas, daya dukung dan intake peserta didik.
2. Otentik
Penilaian dilaksanakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang dikaitkan dengan situasi nyata bukan dunia sekolah. Oleh karena itu, dalam melakukan penilaian digunakan berbagai bentuk dan teknik penilaian. Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam kehidupan nyata peserta didik.
3. Berkesinambungan
Karakteristik penilaian hasil belajar yang berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian.
4. Menggunakan bentuk dan teknik penilaian yang bervariasi
Berbagai metode atau teknik penilaian dapat digunakan, seperti tes tertulis, tes lisan, penugasan, penilaian, kinerja (praktik dan produk), penilaian proyek, portofolio, dan pengamatan atau observasi.
5. Berdasarkan acuan kriteria
Kriteria ketuntasan ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karekteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran dan kondisi satuan pendidikan. Acuan kriteria yang digunakan dalam penilaian autentik adalah penilaian acuan kriteria, sebaliknya dari acuan penilaian kriteria adalah penilaian acuan norma.
Nah, demikian lima karakteristik penilaian hasil belajar pada jenjang sekolah dasar. Apakah penilaian hasil belajar jenjang sekolah dasar yang kamu lakukan selama ini sudah memenuhi karakteristik-karakteristik tersebut? Mari mulai perbaiki pendidikan negeri ini dengan memulai dari kualitas pendidikan jenjang sekolah dasar!
0 Komentar