KONSEP PERMULAAN KEHIDUPAN DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN

 


Oleh : M. Akhsin Rifqi

Sampai saat ini masih ada beberapa orang yang menganggap bahwa perkembangan seorang anak dimulai ketika dia sudah dilahirkan ke dunia. Padahal sebenarnya, perkembangan dapat diamati ketika tahap awal ovulasi. Pertemuan antara sel sperma yang sudah matang dengan sel telur yang sudah matang kemudian terjadi pembuahan. Mulai dari sini, perkembangan calon bayi sudah dapat diamati dan dipelajari. Banyak hal yang juga harus diketahui semua orang, khususnya calon orang tua dalam masalah perkembangan anak mulai dari masa sebelum kelahiran atau yang sering disebut pranatal sampai dengan kelahirannya. Karena kedua masa tersebut merupakan masa yang penting dan menjadi penentu untuk perkembangan anak di masa-masa berikutnya sampai masa lanjut usianya. Kajian ini memiliki tujuan untuk memberikan beberapa pengetahuan tentang perkembangan anak di masa sebelum kelahiran atau pranatal dan masa kelahiran. 

Secara biologis, kehidupan manusia dimulai ketika sel sperma (spermatozoa) dan sel telur (ovum)  bertemu pada masa konsepsi ( pembuahan). Sedangkan secara psikologis, kehidupan manusia dimulai saat janin dalam rahim ibu bereaksi terhadap rangsangan dari luar.reaksi terhadap rangsangan dari luar telah dimulai sangat awal titik ditinjau secara biologis kehidupan dimulai pada saat terjadinya konsepsi atau pembuahan, yaitu bersatunya sel telur atau ovum dan sel laki-laki atau spermatozoa. kedua sel yang telah bersatu tersebut tumbuh dan berkembang dalam reproduksi wanita. sel telur diproduksi dalam gonad wanita atau ovarium dan sel spermatozoa diproduksi dalam kulit pria antara testis.

Kemungkinan terjadinya pembuahan semacam itu telah ditentukan secara alamiah titik sekali dalam 28 hari seringkali sekitar pertengahan siklus menstruasi, sebuah telur dalam salah satu kandang telur menjadi masak dan bergerak peran masuk ke dalam rahim. Bila telur dalam perjalanan bertemu dengan spermatozoa dan masuk melalui dinding telur, maka terjadilah pada detik itu hal-hal sebagai berikut: sel banyak melepaskan 23 bagian kecil-kecil dari dirinya yang disebut kromosom. Pada saat itu pecahlah inti telur dan lepaslah 23 rumus om Kromosom ayah dan kromosom ibu lebur menjadi satu dan membentuk bakal keturunan bagi anak. kromosom tadi mengandung bagian yang lebih kecil lagi yang membawa faktor-faktor keturunan ia sesamanya disebut sebagai gen.

Periode prenatal berlangsung selama 280 hari atau kurang lebih 40 minggu yang terhitung mulai dari sesudah hari pertama menstruasi terakhir atau hpht. Harlock mengatakan bahwa orang awam menghitung kehamilan selama 9 bulan kalender, bertentangan dengan itu, para ilmuwan menggunakan bulan yang lamanya 28 hari sebagai tolak ukur. ini bertepatan dengan periode siklus menstruasi wanita. Terkadang ibu hamil sulit menghitung hpht atau hari pertama haid terakhir ketika ditanya oleh bidan atau dokter dalam kandungan untuk menentukan umur janin. Oleh karena itu penting bagi setiap wanita atau remaja yang sudah mengalami menstruasi untuk menggunakan aplikasi pencatat kapan terakhir haid. Dengan menggunakan aplikasi ini maka ketika nanti kita akan menentukan hpht itu akan sangat mudah. Aplikasi pencatat hari haid atau tanggal haid ini dapat kali ditemukan di google store atau google play. Ketika ditanya oleh bidan atau dokter kandungan maka kita dapat menentukan dengan mudah sudah berapa lama umur janin dalam kandungan.

Urutan perkembangan dalam periode prenatal telah pasti dan tidak dapat diubah titik kepala mata, tubuh, tangan, q, abad amin dan perkembangan dengan urutan tertentu dan juga kurang lebih pada usia b natal yang sama pada semua fetus. perkembangan yang teratur menurut skema tertentu itu sebelum dan saat itu teh dilahirkan merupakan hal yang sangat penting. pertumbuhan yang teratur ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa semua apa itu kalau dapat memutar kepalanya lebih dahulu sebelum mereka dapat mengencangkan kepalanya

Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Dalam  sebuah proses pembelajaran setiap anak mempunyai kekurangan dan kelebihan dalam  memahami pelajaran hal tersebut dapat di tinjau dari beberapa aspek antaralain keturunan, dan lingkungan.

Menurut aliran Nativisme/ pembawaan anak tidak perlu pendidikan karena baik buruk anak sudah ditentukan dari keturunan. Menurut aliran ini manusia yang lahir telah memiliki bakat dan pembawaan baik dari keturunannya yang dulu atau di takdirkan. Aliran ini dijuluki aliran pesimistis karena melihat sesuatu hanya dari kacamata hitam saja. Tetapi pengaruh aliran ini sampai sekarang masih dirasakan. Roseaus seorang filosof dari Jerman berpendapat bahwa setiap orang dilahirkan mempunyai dasar-dasar moral yang baik. Karakter seseorang bersifat interistik

Menurut aliran empirisme/lingkungan Menitik beratkan pada bagaimana kita akan mengisi hidup melaksanakan hal-hal baik itu positif maupun negativ, jadi tergantung pada masing-masing individu itu sendiri. Lingkungan bisa menentukan bagaimana sifat, perilaku anak jika lingkungan mendukung, sikap anak pasti akan baik begitu juga sebaliknya. Pendidikan dapat memegang peran penting, sedangkan bakat tidak ada pengaruhnya, jadi disini peran orang tua sangat vital untuk menentukan bagaimana kedepannya kehidupan dan masa depan anak. Faktor lingkunga menjadi faktor yang menentukan pada perkembangan anak sedangkan faktor bakat tidak ada pengaruhnya

Terlepas dari aliran-aliran tersebut, sebagai umat beragama tentunya kita mempercayai hukum predistinasi yaitu hukum tentang nasib atau takdir. Pada setiap umat beragama ada kepercayaan terhadap takdir yang telah ditetapkan Allah baginya. Berdasarkan hukum ini berarti betapapun sempurnanyapembawaan, bakat, dan sifat keturunan, betapapun baiknya liingkungan dan pemeliharaan anak, serta betapapun lengkapnya sarana dan prasarana serta sumber penghidupan, tetapi proses perkembangan itu tidak akan berlangsung sebagaimana yang dikehendaki manusia seandainya takdir tidak membawanya demikian atau jika Allah tidak mengizinkannya.


Posting Komentar

0 Komentar