PERSAMAAN AKUNTANSI


 

Oleh: Elva Lestari

            Dalam dunia usaha, lembaga dan organisasi pun akuntansi sangat dibutuhkan, karena semua aktivitas-aktivitas data dicatat yang akan menjadi sebuah informasi dan untuk pengambilan keputusan oleh pihak manajer atau atasan. Dan didalam akuntansi juga membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani kegiatan operasionalnya sehari-hari. Dalam pencatatan-pencatatan data tersebut membutuhkan konsep persamaan dasar akuntansi. Karena semua pencatatan transaksi hingga laporan keuangan dari konsep ini. Dengan konsep persamaan dasar akuntansi juga kita dapat mengetahui pengaruh tansaksi terhadap posisi keuangan perusahaan. Yang pada akhirnya persamaan transaksi dapat dinilai oleh pihak manajer.
            Sebelum kita membahas konsep persamaan dasar akuntansi, alangkah baiknya kita tahu tersebih dahulu arti atau pengertian dari persamaan dasar akutansi. Jadi persamaan dasar akuntansi merupakan pencatatan  perubahan posisi keuangan dalam suatu perusahaan, lembaga maupun organisasi karena adanya sebuah tansaksi. Dengan kata lain persamaan dasar akuntansi merupakan perubahan suatu akun yang akan mengubah akun lain menjadi jumlah yang sama. Fungsi dari akun itu sendiri adalah untuk mengetahui barang  atau suatu hal penjualan terbanyak terjual, sehingga dapat dianalisa bahwa konsumen sangat membutuhkan barang tersebut sehingga mendorong infestor untuk selalu masok barang di perusahaan tersebut. Penggolongan akun dapat kita lihat sebagai berikut:
Akun:
a.      Akun Neraca /Akun Riil
-        Harta
-        Utang
-        Modal
b.     Akun Nominal/Akun Laba-Rugi
-        Pendapatan
-        Beban
Mari kita kupas dari penggolongan akun tersebut !
1.     Harta/Aktifa/Aset:
a.      Harta Berwuwud (Tangible Aset)
-        Harta Lancar (Curient Aset)
1)     Harta lancar terdiri dari:
·       Kas : Cem On Hand, dan Cash In Bank à tabungan dan Giro (Cek dan Bilyard)
·       Piutang : Piutang dangang, Piutang Bunga, dan Piutang Wesel
·       Persediaan : Perlengkapan dan Barang Dagang
·       Penyertaan: Harta Tetap (Fix Aset)
2)     Harta Tetap terdiri dari:
·       Peralatan
·       Kendaraan
·       Mesin
·       Tanah
b.     Harta Tidak Berwujud (Intangible Aset)
-        God Will
-        Hak Sewa
-        Hak Cipta
 
2.     Utang/Debt/Kewajiban:
a.      Utang Jangka Pendek <1 Tahun (Short Term)
-        Utang Dagang
-        Utang Gaji
-        Utang Bunga
-        Utang Beban
-        Utang Webel
b.     Utang Jangka Pendek < 1 Tahun
-        Utang Obligasi
-        Utang Hipotik
3.     Modal/Kepemilikan/Equity:
-        Model Perorangan: Modal Husen dan Modal Maya
-        Modal PT.: Modal Saham dan Modal Laba Tidak Dibagi
-        Modal Koperasi: Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib Cadangan
4.     Pendapatan/Revenue/Income:
a.      Pendapatan Usaha/Operating Revenew (Usaha Pokok)
-        Penjualan
-        Pendapatan Sewa
-        Pendapatan Bunga
b.     Pendapatan Non Usaha/Non Operating Revenew
-        Penjualan
-        Pendapatan Sewa
-        Pendapatan Bunga
5.     Beban/Expans:
a.      Beban Usaha/Operating Expens
-        Beban Gaji
-        Beban Sewa
-        Beban Listrik
-        Beban Perlengkapan
b.     Beban Non Usaha /Non Operating Expens
-        Rugi Penjualan ATB
-        Beban Bunga
            Dalam transaksi analisis keuangan setiap transaksi mengubah:
1.     Harta – Harta
2.     Harta – Modal
3.     Harta – Utang - Moal
4.     Harta – Utang
Dalam trasaksi akuntasi modal harus diberi keterangan sebagai berikut:
Modal:
1.     Bertambah (+)
-        (+) Pendapatan
-        (+) Modal Awal
-        (+) Laba
2.     Berkurang (-)
-        (-) Beban
-        (-) Pengambilan Privasi/Pribadi
-        (-) Rugi
Rumus Persamaan Dasar Akuntansi:
Aktiva = Pasiva
Harta   = Utang + Modal
H         =     U    +      M
Dari akun dan rumus di atas dapat menghasilkan nilai yang sama dalam suatu tabel  persamaan dasar akuntansi. Contoh ilustrasi:
1.     H (kas) + Rp 300.000, modal gaji + Rp 3.000.000
Penjelasan: kas masuk dalam harta dengan mendapatkan/bertambah Rp 3.000.000, artinya modal gaji juga akan  bertambah.
2.     H (kas) – Rp 100.000.000, peralatan + Rp 75.000.000, perlengkapan + Rp 25. 000.000
Penjelasan: kas berkurang Rp 100.000.000, karena untuk membeli peralatan Rp 75.000.000 dan perlengkapan Rp 25.000.000. Sehingga peralatan dan perlengkapan bertambah.
3.     H (perlengkapan salon) + Rp 40.000.000, utang + Rp 40.000.000
Penjelasan: Perlengkapan bertambah dengan habis pembelian barang Rp 40.000.000, utang juga bertambah Rp 40.000.000 karena pembelian perlengkapan salon dari uang pinjaman dengan sebelumnya juga masih punya utang.
            Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa konsep persamaan dasar akuntansi sangat di butuhkan oleh perusahaan, lembaga maupun organisasi. Karena dari pencatatan-pencatatan tersebut dapat menghasilkan keputusan oleh manajer atau pihak yang membutuhkan. Dalam pencatatan tersebut diletakkan dalam suatu label dengan membutuhkan penggolongan akun dan rumus dari persamaan dsar akuntansi sehingga akan menghasilkan aktiva dan pasiva yang sama.
            Maryani, Surakarta, Buku Ekonomi Peminatan SMA/MA Kelas 3

 

Posting Komentar

0 Komentar