Urgensi Stimulasi Motorik Anak Sejak Usia Dini

 

Oleh Retno Puji Astuti Mahasiswi PIAUD INISNU Temanggung

Anak terlahir ke dunia ini dengan membawa potensi, baik itu yang berwujud fisik maupun non fisik, yang berupa qalb, akal, emosi, dan beragam kecerdasan. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia anak, setiap potensi yang dibawa oleh anak – anak akan mengalami dua kemungkinan, yaitu tumbuh dan berkembang ataupun sebaliknya. Diantara tahapan perkembangan, para ahli menyatakan bahwa masa kanak – kanak merupakan masa terpenting dalam rentang kehidupan manusia, masa golden age bagi tumbuh kembang anak usia dini. Masa ini juga merupakan masa yang sangat signifikan bagi tahap – tahap pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.

Masa usia dini merupakan masa yang sangat fundamental bagi perkembangan seorang anak. Pada masa ini proses perkembangan berjalan dengan cepat. Seperti yang dikatakan oleh Montessori dalam Hainstock ( 1999: 10-11 ) : “ Masa ini merupakan periode sensitive, karena selama masa inilah anak secara khusus mudah menerima stimulus – stimulus dari lingkungannya. Pada masa ini, anak siap melakukan berbagai kegiatan dalam rangka memahami dan menguasai lingkungannya. Montessori juga menyatakan bahwa masa ini merupakan usia keemasan dimana anak mulai peka untuk menerima berbagai stimulasi dan berbagai upaya pendidikan dari lingkungannya baik disengaja maupun tidak disengaja.

Diantara enam ranah aspek perkembangan anak usia dini adalah ranah perkembangan fisik motorik. Motorik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan gerakan – gerakan tubuh. Secara umum, kemampuan motorik terbagi menjadi dua macam yaitu ketrampilan motorik kasar atau gross motor skills dan ketrampilan motorik halus atau fine motor skills. Motorik kasar adalah gerakan yang dilakukan dengan melibatkan sebagian besar anggota tubuh. Gerakan motorik kasar memerlukan cukup tenaga dan dilakukan oleh otot – otot besar. Sedangkan gerakan motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian – bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot – otot kecil.

Perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Dalam proses perkembangan anak, perkembangan motorik kasar berkembang terlebih dahulu dibandingkan motorik halus. Hal tersebut dibuktikan dengan kenyataan bahwa anak sudah dapat menggunakan otot – otot kakinya sebelum ia mampu mengontrol tangan dan jari – jarinya untuk menggunting. Perkembangan fisik / motorik bertujuan agar anak mampu mengontrol gerakan kasar secara sadar dan untuk keseimbangan, serta mampu mengontrol gerakan halus. Perkembangan fisik merupakan perkembangan yang berjalan sesuai dengan prinsip yang disebut cephalocaudal, yaitu prinsip perkembangan yang dimulai dari atas kepala yaitu kepala dan berlanjut secara teratur kebagian bawah tubuh.

Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, pentingkah adanya stimulasi – stimulasi untuk mendukung tercapainya perkembangan fisik motorik anak secara optimal?. Pentingkah perkembangan fisik motorik bagi anak usia dini? . Jawabannya tentu saja sangat penting. Mengapa demikian? Berikut adalah alasan mengapa pertumbuhan dan perkembangan fisik motorik sangat penting bagi anak usia dini , dan cara menstimulasinya :

Meningkatkan perkembangan kognitif

Stimulasi yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan olahraga. Misalnya dengan bermain melempar dan menangkap bola dengan tangan. Kegiatan tersebut akan melatih pendengaran, interaksi, dan penglihatan anak.

Menciptakan dan membangun sikap mandiri

Stimulasi yang dapat dilakukan misalnya dengan melatih anak untuk terbiasa makan sendiri. Kita bisa memberinya finger food, membiarkannya makan dengan sendok, dan sebagainya.

Membangun dan memupuk rasa percaya diri sejak dini

Fisik dan motorik anak usia dini jika diberikan stimulasi dan terus dilatih akan menciptakan rasa percaya diri. Stimulasinya bisa dengan mengajak anak bermain bola bersama, bermain pasir.

Fisik dan motorik anak usia dini membantu anak untuk lebih fokus

Kegiatan pelatihan motorik akan membuat anak mengikuti gerakan dan fokus pada objek. Kegiatan yang bisa diberikan untuk menstimulasinya yaitu dengan bermain melempar dan menangkap bola, menulis, berhitung, menggambar.

Merangsang kemampuan imajinasi dan kreativitas anak

Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan permainan sederhana. 

Mempererat hubungan dengan orang tua

Dengan memberikan stimulasi dan Latihan perkembangan yang terus menerus akan mempererat hubungan antara orang tua dan anak. Anak juga akan lebih eksplor dalam perkembangannya. Kegiatan yang bisa dilakukan dengan mengajak anak bermain bersama, yang dapat merangsang perkembangan motorik anak. Misalnya mengajak anak bermain puzzle, bermain bola, berenang dan sebagainya.

Setiap pertumbuhan dan perkembangan anak adalah tugas dan tanggung jawab setiap orang tua. Jadilah orang tua yang bijak, yang mampu menghantarkan anak – anaknya untuk tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya. Ingatlah, anak adalah penentu masa depan bangsa. Tumbuh dan berkembangnya suatu bangsa tak lepas dari generasi penerusnya. 




Posting Komentar

0 Komentar