lpmgrip.com, Temanggung
– Stunting merupakan fenomena yang menjadi momok bagi setiap individu,
daerah, maupun wilayah. Tidak ada satu wilayah yang berbangga dengan sebutan daerah
stunting, apalagi dengan presentase yang cukup tinggi sehingga pemerintah
memberikan ‘perhatian khusus’ terkait dengan adanya kasus stunting di berbagai
daerah di Indonesia, khususnya Kabupaten Temanggung. Tercatat bahwa daerah
dengan sebutan Kota Tembakau ini memiliki kasus stunting yang tinggi, salah
satunya di Kecamatan Gemawang, lebih spesifiknya di Desa Krempong.
Semenjak tahun 2020,
pemerintah pusat sudah melakukan kerjasama dengan pemerintah kecamatan maupun
desa untuk menurunkan kasus stunting di Desa Krempong, salah satunya dengan controlling
melalui program bulanan Posyandu. Di awal tahun 2023, mahasiswa KKN INISNU
berkesempatan untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu Balita dan
Lansia yang dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut, mulai dari Dusun
Campursari, Brujulan, hingga Krempong. Kegiatan ini berlangsung mulai Kamis, (05/01)
hingga Sabtu, (07/01) dengan bekerjasama dengan pihak Puskesmas Gemawang.
Kegiatan Posyandu
Balita dan Lansia ini terdiri dari beberapa tahap, yang pertama untuk balita pengisian
identitas, penimbangan, pengukuran, penganekaragaman pangan, dan penyuluhan
terkait gizi seimbang kepada ibu-ibu yang memiliki balita untuk dibawanya. Kemudian
yang kedua untuk lansia terdiri dari penimbangan, pengecekan tensi darah, dan
pengecekan gula darah, dimana segala fasilitas sudah dimiliki oleh kader per
masing-masing dusun. Di samping itu semua, mahasiswa KKN turut menjadi kader
relawan Posyandu yang menerima dan melaksanakan serangkaian kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini bertujuan
untuk mengontrol kesehatan anak-anak, khususnya balita. Stunting itu bukan aib,
stunting itu hanyalah satu dari beberapa hal yang harus diselesaikan secara serentak
dan sportif, serta kompak,” ujar Uswa, salah satu kader relawan Posyandu dengan
almamater INISNU Temanggung seusai kegiatan terlaksana pada Jumat, (06/01).
Kegiatan Posyandu Balita
dan Lansia ini dilaksanakan setiap awal bulan dan dicatat berupa laporan akhir
setiap tahunnya. Data yang diperoleh harus konkrit dan benar-benar nyata adanya
dari lapangan sehingga baik pihak pemerintah desa, kecamatan, maupun puskesmas
mampu mengontrol kesehatan balita dan lansia secara berkala. (Ahmad Faishal)
0 Komentar