Pendidikan Islam Mengajarkan Segala Hal


Achmad Maki Muzaki  (2121060)

PAI 3C Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan 

INISNU TEMANGGUNG

Pendidikan iyalah Kegiatan atau upaya manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan menmbimbing, dan mengembangkan potensi pribadinya, yaitu jiwa, pikiran, niat,rasa, kreatibvitas dan budaya, serta membangkitkan potensi tubuh, yakni akal dan keterampilan. Hal tersebut cocok  dengan filsafat Jawa : Ngilmu kui lakune kanthi laku yang artinya: ilmu itu sayogyanya dengan dilakukan.

Adapun Menurut Pandangan Islam, istilah pendidikan diyakini berasal dari bahasa Arab yaitu tarbiyah yang berbeda dengan kata talîm yang berarti pengajaran atau teaching dalam bahasa Inggris. Kedua istilah (tarbiyah dan talîm) berbeda pula dengan istilah tadzîb yang berarti pembentukan tindakan atau tatakrama yang sasarannya manusia. Walaupun belum ada kesepakatan di antara para ahli, dalam kajian ini yang dimaksud pendidikan Islam adalah al-tarbiyah, istilah bahasa Arab yang menurut penulis dapat meliputi kedua istilah di atas. Hal yang sama dikemukakan oleh Azyumardi Azra bahwa pendidikan dengan seluruh totalitasnya dalam konteks Islam inhern dalam konotasi istilah tarbiyah, talîm dan tadzîb yang harus dipahami secara bersama-sama.

Setiap sesuatu pasti memiliki tujuan, begitu juga dengan pendidikan Islam ini. Menurut ibnu taimiyah, sebagaimana dikutip oleh Majid Irsan Al-kaylani tujuan pendidikan Islam ada empat yaitu tercapainya pendidikan tauhid dengan cara mempelajari ayat Allah dalam wayu-Nya dan ayat-ayat fisik (afaq) dan psikis (anfus), mengetahui ilmu Allah melalui pemahaman terhadap kebenaran makhluk-Nya, mengetahui kekuatan (qudrah) Allah melalui pemahaman jenis, kuantitas, dan kreativitas makhluk-Nya, mengetahui apa yang diperbuat Allah (sunnah Allah) tentang realitas (alam) dan jenis-jenis perilakunya.

Ada beberapa nilai fundamental dalam sumber pokok ajaran Islam yang harus dijadikan dasar bagi pendidikan Islam, yaitu: 

(1) Aqidah, yang dimana islam mengajarkan tuhan itu hnya satu yakni Allah dan tiada satupun mkhluk yang menyamainya, dan kita ahdalah hamba yang harus senantiasa menaati,mencintainya. 

(2) Akhlak atau adab. Dengan adanya akhlak kita menjlankan kehidupan kan lebih berwarna, seperti sabda Nabi Muammad SAW Akhlak itu lebih tinggi drajatnya dibandingkan ilmu. Maksutnya islam slalu mengutamakan Akhlak dibandingkan ilmu tanpa mengesampingkan ilmu.

(3) Penghargaan kepada akal. Dengan adanya sifat menghargai akal, kita senantaiasa akan berfikir jernih. Dan juga dengan adanya akal manusia dibedakan dengan makhluk yanglain  seperti dalam kisah nabi adam yang dimana malaikat dan setan diduruh sujut kepada Nabi Adam, tidak laian karena Nabi Adam bibekalai Allah dengan Akal.

(4) Kemanusiaan. Dengan begitu kita senantiasa menghargai sesame manusia, dan memenuhi hak-hak orang lain.

(5) Keseimbangan. Pendididan islam mengacu segalaa sesuatu tang seimbang artinya tengah-tengah seperti halnya sabda Nabai yang di riwayatkan oleh imam Muslim Sebaik —baiknya perkara adalah yang seimbang.

(6) Rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lilalamin). Pendidikan Islam dalam perencanaan, perumusan, dan pelaksanaannya pada pembentukan pribadi yang berakidah Islam, berakhlak mulia, berpikiran bebas, untuk mengarahkan dan mengembangkan potensi manusia secara terpadu tanpa ada pemisahan. Seperti aspek jasmani dan rohani, akal dan hati, individu dan sosial, duniawiah dan ukhrawiah, dan seterusnya. Karena pendidikan Islam mengarah pada pembentukan insan paripurna (insan kamil), yakni yang dapat menjadi rahmatan lilalamin, mampu memerankan fungsinya sebagi Abdullah dan kholifatullah

Sehubungan dengan itu melalui system pendidikan islam kita dapat mengetahui makna-makna dari sebuah kejadin, Karena dalam sisitem pendididikan islam iya berkiblat kepada al-quran, yang dimana sepertiga isi al-quran menceritakan sejarah. Dengan begitu kita diajarkan untuk senantiasa membaca segala sesuatu yang terjadi, dan dalam setiap kejadian pasti mengandung makna-makan yang begitu mendalam.

Adapun unsur-unsur pokok dalam operasional pendidikan Islam terbagi ke dalam 5 bahagian yaitu: 

1. Pembacaan Al-Quran. Dalam hal ini tidak langsung sebagaimana mestinya, karena pembacaan al-Quran hanya sebutan dan sekedar bisa membaca, tidak sampai pada tingkat pemahaman dan pengamalannya. 

2. Tazkiyah atau penyucian Dalam hal ini penyucian jiwa dan budaya agar tumbuh dan berkembang secara maksimal dan tidak menyimpang dari tujuan ajaran agama Islam. Hal ini pun bisa sebagai melaksanakan acara-acara ritual yang sakral (termasuk suci dari pengaruh agama Hindu dan Budha).

3. Talim atau pengajaran al-Kitab Hal ini dimaksudkan agar berkembang budaya tulisan. Pengajaran ini hanya sampai pada tarap baca tulis Arab, latin atau melayu di kalangan mereka, hanya terbatas dan tidak fungsional dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. 

4. Al-Hikmah Pengajaran al-Hikmah dimaksudkan untuk mengembangkan budaya dan kemampaun berfikir dan berfilsafat. Hal ini boleh dikatakan tidak ada. 

5. Al-Ilmu Pengajaran al-Ilmu dimaksudkan agar tumbuh berkembang ilmu pengetahuan di segala bidangnya termasuk teknologi, ternyata boleh dikatakan tidak ada sama sekali. 

Di samping itu, Sistem Pendidikan Islam memiliki ciri-ciri khusus anata lain: 

1. Sistem ibadah, sistem ini tidak terbatas pada ibadah yang sudah dikenal seperti rukun Islam tetapi pengertiannya lebih daripada itu. Yaitu kebaktian yang hanya ditujuakan kepada Allah swt,mengambil petunjuk hanya darinya saja tentang persoalan dunia maupun akhirat. 

2. Pembinaan rohani adalah menciptakan hubungan yang terus menerus antara roh dan Allah swt dalam keadaan apapun dan pada seluruh kegiatan berfikir dan merasa, sebab rohani adalah landasan tempat sandaran eksistensi manusia serta dengan roahani itulah seluruh alam ini berhubungan. Oleh karena itu, rohani perlu dibina secara khusus. 

3. Pembinaan intelektual, dalam hal ini disadari bahwa akal merupakan kekuatan untuk membangkitkan daya fikir sehingga perlu dibina tenaga akal dalam pembuktian dan pencarian kebenaran.


Posting Komentar

0 Komentar