Kurikulum merupakan salah satu elemen penting yang wajib ada dan dilaksanakan pada sebuah satuan atau lembaga pendidikan. Kurikulum ini berbentuk suatu perangkat yang didalamnya memuat berbagai perencanaan kegiatan pembelajaran yang berbentuk suatu proses dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman melalui kegiatan di sekolah(Ali Mudlofir, 2012).
Rancangan kurikulum menjadi sangat penting karena didalamnya mengatur terkait tujuan, isi, bahan pelajaran atau materi ajar serta cara pengaplikasiannya sehingga tujuan pembelajaran tercapai (UU sisdiknas Bab 1 Pasal 1 no. 19).
Pengembangan kurikulum penting untuk dilakukan dengan dasar peningkatan kualitas pendidikan. Begitu pula dengan kurikulum merdeka belajar. Kurikulum merdeka lahir dikarenakan memudarnya orientasi dari pendidikan itu sendiri. Sehingga perlu untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka dengan harapan berkembangnya keberanian dan kemandirian berpikir secara mandiri, semangat belajar (berkorelasi dengan sikap yang menunjukkan keingintahuan yang tinggi), percaya diri dan optimis, menumbuhkan kebebasan berpikir serta mampu dan menerima keberhasilan maupun kesalahan (Priyatma, 2020; Agustinus Tanggu Daga: 2020).
Mengutip dari lamannya kemendikbud, urgensi dari lahirnya kurikulum merdeka adalah sebagai pemulihan pembelajaran pada tahun 2022 hingga 2024. Pemulihan yang dimaksud yakni dampak dari adanya pandemic covid-19 yang mewabah di Indonesia hingga berdampak pada semua lembaga beserta proses dilaksanakannya kegiatan pendidikan. Sehingga kemendikbudristek memberikan opsi kurikulum merdeka diantara dua kurikulum yang lain, yakni kurikulum darurat dan kurikulum 2013.
Melalui buku saku kurikulum merdeka, kemendikbudristek menjelaskan bahwa salah satu kontribusi pentingnya kurikulum merdeka adalah pada pembelajaran inklusinya. Inkulusi yang dimaksud bukan sekedar untuk siswa yang berkebutuhan khusus namun lebih dari itu. Inklusi memandang bahwa dalam pembelajaran perlu dikenalkan adanya perbedaan. Perbedaan dalam hal ras, fisik, budaya, agama, dan lainnya. Sehingga siswa mampu memahami dan menerima berbagai jenis perbedaan di lingkungannya. Di sekolah dasar, guru dapat mengimplementasikan pendidikan inklusi ini melalui pembelajarannya dengan menunjukkan manfaat dari sebuah keberagaman. Sehingga siswa mengetahui dan memahami adanya keuntungan dari keberagaman itu sendiri.
Hal yang menarik dari kurikulum merdeka adalah kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan capaian peserta didik. Kegiatan pembelajaran tidak disamaratakan, namun perlu adanya penyesuaian dengan tingkatan peserta didik. Sehingga pembelajaran dilakukan lebih fleksibel sesuai kemampuan peserta didik.
0 Komentar