SEMINAR INTERNASIONAL FTK INISNU TEMANGGUNG DENGAN PCINU TURKEY BAHAS APOSISI MAHASISWA MELALUI EDUPRENEURSHIP DI ERA SOCIETY 5.0


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung menyelenggarakan kegiatan seminar Internasional dengan BERTEMA “Cultural Diversity in Edupreneurship: Opportunities and Challenges in the Artificial Intelligence Age” melalui zoom meeting, Jum’at (26/902024) lalu.

Seminar tersebut dihadiri oleh dua ratus lebih mahasiswa Inisnu Temanggung dan kalangan lain yang bertujuan membuka cakrawala tunas bangsa.

Selain itu, penyelenggaraan kegiatan tersebut mencerminkan semangat berkembang serta berinovasi dalam diri seseorang untuk menjadi penggiat generasi bangsa.

Dekan Fakultas Tarbiyah, Andrian Gandi Wijanarko mengungangkapkan bahwa “Keberagaman budaya memungkinkan kita untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang, yang pada akhirnya mendorong kreativitas dan inovasi. Ketika kita menghargai dan memanfaatkan latar belakang budaya yang berbeda, kita tidak hanya memperluas wawasan kita, tetapi juga menciptakan lingkungan yang inklusif dan kolaboratif.”

Pemateri pertama memaparkan bahwa kini sudah saatnya bangkit membangun dunia melalui edupreneurship. Sebenarnya berdirinya nahdlatul ulama tidak terlepas dari nahdlatut tujar atau kebangkitan para saudagar. Dengan memanfaatkan dunia digital, bahwa hari ini edukasi, training atau kursus dapat dilaksanakaan melalui room digital. Bukan hanya zoom saja, bahkan banyak platform digital lain yang dapat dimanfaatkan seperti Microsoft teams ataupun yang lain. 

Indonesia adalah bentala yang kaya akan kekuatan hijau dan biru akan buminya. Banyak sekali lema yang mampu dikembangkan dan dipasarkan dalam kancah internasional. Generasi hari ini sudah saatnya lebih melek terhadap teknologi dan kekayaan alam yang mereka miliki. Yang hal tersebut dapat menjadi tepung untuk roti inovasi. 

Banyak afirmasi diluncurkan dengan argument-argumen mendukung dari pemateri kedua. Mahasiswa adalah sosok yang dianggap mampu untuk menjadi penggiat tunas bangsa. Memahami karakteristik bangsa Indonesia dengan berkembang dan berinovasi melalui lininya masing-masing. 

Menuju Indonesia emas 2045 adalah bukan hal yang mudah. Segala proporsinya harus kita perjuangkan mulai sekarang. Bisa kita lihat lembar kehidupan yang lalu, banyak sekali lulusan sarjana yang masih belum mendapatkan pekerjaan yang layak. Maka dari itu, hendaknya kita dapat mentranformasi pola pikir kita dengan aksi yang nyata. 

Indicator negara yang maju adalah terciptanya lapangan pekerjaan yang lebih banyak. Kita harus mampu mengubah mindset dari “Job Seeker” menjadi “Joob Creator”. Bukan hanya pekerja, namun dapat menciptakan lapangan pekerjaan. 

Dengan topik dan narasumber yang dihadirkan, seminar internasional itu diharapkan dapat memberikan wawasan baru serta menginspirasi para audien untuk lebih aktif mengedukasi masyarakat Indonesia, terkait edupreneurship.

Tak hanya itu, terselenggaranya seminar ini adalah sebuah harapan agar terwujudnya Indonesia emas 2045 dengan berkembang, berinovasi dan berkolaborasi melalui pendidikan yang berinvestasi.

Reporter: Ayu Dina Kharisma


Posting Komentar

0 Komentar