Nyanyian angin yang
berdesir cepat
Menandakan waktu
mulai senyap
Saat itulah irama
kesepian mulai merayap
Merambat lewat
dalam darah dalam urat
Mengundang
kerinduan tukkembali melekat
Dalam palung jiwa,
kembali menyayat
Irama kesepian
kembali menari indah
Diatas
tangis kerinduan dalam manah
Membekukan aliran
darah
Melumpuhkan dendam
dan amarah
Kesepian, bagai
getah yang terus membekas
Semakin jelas, tak
bisa lepas
Kesepian menyelinap
tanpa bisa mata menangkap
Setiap jiwa bisa
terperangkap
Dalam belenggu-Nya
yang Maha Dahsyat
By:
Anisatul Ngazizah PAI b
0 Komentar