PUISI KESEPIAN

Kesepian

Nyanyian angin yang berdesir cepat
Warna nirwana yang berubah pekat
Menandakan waktu mulai senyap
Saat itulah irama kesepian mulai merayap
Merambat lewat dalam darah dalam urat
Mengundang kerinduan tukkembali melekat
Dalam palung jiwa, kembali menyayat
Irama kesepian kembali menari indah
Diatas tangis kerinduan dalam manah      
Membekukan aliran darah
Melumpuhkan dendam dan amarah
Kesepian, bagai getah yang terus membekas
Semakin jelas, tak bisa lepas
Kesepian menyelinap tanpa bisa mata menangkap
Setiap jiwa bisa terperangkap
Dalam belenggu-Nya yang Maha Dahsyat

                                                By: Anisatul Ngazizah PAI b

Posting Komentar

0 Komentar