Metode Break Bread dalam Pengembangan Nilai Agama Moral Anak Usia Dini

 


Nilai Agama & Moral merupakan salah satu dari enam aspek perkembangan anak usia dini yang membutuhkan metode khusus agar dapat berkembang sesuai harapan. Salah satu metode yang diterapkan di Kelompok Bermain Islam Terpadu Rifaiyah adalah “BREAK BREAD” metode ini dikembangkan oleh salah satu pendidik yang bernama Suci Salmiyatun. Metode tersebut mengacu pada kebersamaan anak-anak usia dini sehingga mampu menumbuhkan rasa keterikatan satu sama lain, selanjutnya perkembangan moral anak akan tumbuh melalui kebersamaan tersebut.

“BREAK BREAD” sendiri diambil oleh Suci Salmiyatun sebagai nama metode yang beliau kembangkan dengan memperhatikan kebiasaan peserta didiknya di KBIT RIFAIYAH yang dianjurkan membawa bekal sendiri dari rumah. Kemudian peserta didik diarahkan untuk membuat lingkaran dan mengeluarkan bekal makanan mereka secara bersama-sama. Anak-anak di sekolah tersebut sudah memiliki kebiasaan berbagi makanan dengan teman, sehingga oleh Suci Salmiyatun hanya perlu dikembangkan lagi dengan konsep pengenalan Allah SWT sebagai pemberi rizki dan moral berbagi yang sudah ada di lingkungan tersebut.

Dalam praktik “BREAK BREAD” Suci Salmiyatun menambahkan beberapa permainan dan lagu, hal ini dilakukan agar anak tidak cepat bosan. Sebelum jam istirahat pendidik dapat membacakan kisah yang berkaitan dengan agama & moral sehingga anak memahami maksud dan tujuan metode “BREAK BREAD”. Saat berbagi makanan guru juga harus ikut serta berbagi karena sesuai sifat anak usia dini yang imitative, mereka akan menirukan hal-hal yang dilakukan oleh orang dewasa. Sehingga guru sebagai contoh di sekolah harus menunjukkan praktik “BREAK BREAD” secara nyata dengan ikut berbagi dan makan bersama dalam satu lingkaran dengan peserta didiknya.

Hal tersebut juga menimbulkan kesan menyatu, sehingga peserta didik merasa nyaman dan tidak menganggap guru sebagai sosok yang menakutkan. Guru juga harus memberikan pengertian bahwa berbagi makanan bukanlah sesuatu yang merugikan. Guru juga bisa memberikan penghargaan kepada peserta didik yang aktif berbagi untuk memacu semangat berbagi teman-teman lainya.

Untuk mempraktekkan “BREAK BREAD” hal paling utama yang harus dikuasai oleh pendidik adalah pengondisian kelas. Setelah itu guru perlu memberikan kesan menarik dari “BREAK BREAD” untuk peserta didik, jadi bukan hanya sekedar makan bersama dalam satu lingkaran. Sekian semoga bermanfaat dan selamat mencoba.


-ditulis oleh Suci Salmiyatun 

Mahasiswi PIAUD STAINU Temanggung




Posting Komentar

0 Komentar