lpmgrip.com, Temanggung - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76, pada Jumat, (20/08), Lembaga Dakwah Kampus Nusantara INISNU Temanggung mengadakan istighosah dah refleksi HUT RI dengan bekerja sama dengan PMII Rayon KH. Subkhi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan INISNU Temanggung.
Kegiatan ini dimulai pembukaan, sambutan Ketua LDK Nusantara, Hana Rifa Saidiyah, Ketua Rayon PMII KH Subkhi, Sahabat Mustofa, dan Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa, Ndoko Andri Setyawan.
Dalam sambutannya, Ndoko selaku Presiden Mahasiswa menghimbau kepada seluruh hadirin untuk istiqomah dalam melaksanakan kegiatan seperti ini, hal itu dikarenakan era sekarang banyak sekali aliran yang mengaku Ahlussunnah Wal Jamaah, meski pada aplikasinya, kurang bersumber kepada Rasulullah SAW.
Kegiatan dilanjutkan dengan istighosah yang dipimpin oleh Drs. H. Abdul Qofin, M. Ag. Sebelum itu, beliau sempat menyampaikan pesannya bahwasannya "Nur Ilahi" tidak akan keluar tanpa adanya dzikir yang dilakukan oleh manusia. Oleh sebab itu, dengan diadakannya istighosah ini diharapkan seluruh hadirin bisa mendapatkan ilmu, syahadah, keberkahan usia dan rejeki, serta kelak memiliki keturunan yang solih/sholihah yang memberikan berkah dalam kehidupan. Maka kegiatan ini sangat beliau apresiasi, bahkan beliau dukung sepenuhnya meskipun harus tetap menaati protokol kesehatan.
"Jika mushola kurang luas, maka masih ada halaman. Karena hal itu bukanlah alasan untuk tidak melaksanakan kegiatan seperti ini," tuturnya optimis. Hal itu menyadarkan kita bahwa keterbatasan bukanlah alasan.
Seusai istighosah, kegiatan dilanjutkan dengan refleksi HUT Kemerdekaan RI ke 76 yang disampaikan oleh Ketua Komisariat Trisula INISNU Temanggung, Sahabat Farichin.
Beliau memaparkan banyak hal terkait sejarah pra merdeka, hingga pasca merdeka, dan erat pula kaitannya dengan Nahdlatul Ulana dan tokoh yang saat ini menjadi nama Rayon Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ini, KH. Subkhi.
"Jangan terlalu lama memandang sejarah, agar kita dapat bergerak. Sejarah dan masa kini harus dikomparasikan untuk menjadi paradigma yang baik," begitulah pesan Sahabat Farichin sebagai tolak ukur dalam berparadigma di masa kini.
(Novia/LPMGRIP)
All Pictures © YAPTINU TV YouTube Channel
0 Komentar