TEMANGGUNG – Pelantikan Pengurus Cabang PMII Kabupaten Temanggung masa khidmat 2022-2023 diselenggarakan di Pendopo Pengayoman Kabupaten Temanggung, Minggu (18/12). Pelantikan dengan tajuk "Memperkuat Peran PMII sebagai Pengawal Demokrasi Indonesia" ini dihadiri oleh Anggota Majelis Pembina Nasional PB PMII, sahabat Mahbub Zaky dan juga Sahabat Muhammad Arifin sebagai wakil dari Pimpinan Umum Pengurus Besar PMII sahabat Abdullah Syukri yang pada kesempatan kali ini juga menggantikan dalam prosesi pelantikan. Tak hanya itu beberapa senior dari Mabincap juga turut hadir, diantaranya Bapak KH. Moh Baehaqi M.M selaku rektor INISNU Temanggung dan H. M Henry Wicaksono, anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah.
Sejumlah 13 pengurus cabang dilantik, dengan sahabat Achmad Farichin sebagai Ketua Umum PC PMII Temanggung dan Sahabati Fatimah Luluk sebagai Ketua Korps PMII Putri Cabang Temanggung.
"PMII di Temanggung sudah berjalan selama 22 tahun. Hal ini merupakan proses yang panjang dan tentunya berkat kiprah dari senior PMII Temanggung dalam membina kader PMII" catur sahabat Achmad Farichin dalam sambutannya.
Bapak Henry Wicaksono selaku wakil dari Mabincap Temanggung menegaskan bahwa kader PMII tak perlu khawatir dalam melangkah. Karena disekitar mereka banyak senior PMII yang saaat ini sudah menduduki bangku strategis di Kabupaten Temanggung. Bahkan Bapak H. M Al Khadziq selaku bupati temanggung pun meruakan ketua Mabincap PMII Temanggung yang tentunya siap dijadikan rujukan bahkan sandaran kader-kader PMII Temanggung.
Tak hanya prosesi pelantikan, kegiatan kegiatan dilanjut dengan Simposium Pergerakan dengan Narasumber M. Mahbub Zaki selaku anggota Majelis Pembina Nasional PMII dan rektor INISNU Temanggung, KH. Moh Baehaqi M.M.
"Bagaimana kita mau membangun demokrasi ketika di bawah alam sadar kita masih feodal dalam praktik kehidupan. Banyak macam kader PMII di Temanggung, seperti kader yang suka teater ataupun kesenian. Tetapi untuk pemimpin cabang tentunya akan dipilih kader yang gemar berdiskusi, sementara untuk masalah kesenian dan lainnya biarkan digeluti bidangnya", tutur sahabat Mahbub Zaki dalam mengawali materi pada Simposium Pergerakan yang bertajuk "Memperkuat Peran PMII sebagai Pengawal Demokrasi Indonesia" ini.
Selanjutnya beliau menegaskan bahwa ketika kita membincangkan masalah demokrasi kita harus sadar dahulu posisi kita sebagai subjek atau objek. "Kita harus paham bagaimana demokrasi mewarnai negara kita. Demokrasi yang merupakan sistem peninggalan kolonialisme Belanda, saat ini justru disalahgunakan fungsi. Bukan lagi sebagai sistem namun bisa dibilang barang dagangan. Di samping itu, kita juga sedang dihadapkan bonus demografi, di mana terjadi peningkatan pada usia produktif. Namun sayangnya banyak hal-hal yang harusnya menjadi wacana pemuda justru mereka jadikan isu pergerakan." lanjut Mahbub.
Pungkasnya beliau mejelaskan bahwa PMII akan terus berjalan dengan baik jika mereka terus memperkokoh keyakinan dan memperkuat khazanah ilmu pengetahuan.
Rektor INISNU Temanggung menambahkan bahwasanya PMII Temanggung mempunyai potensi bagus untuk terus berkembang ditunjang dengan banyaknya senior yang ada. "Wa syawirhum fil amr", tutur beliau mengajak kader PMII untuk terus membangun silaturrohim dengan jajaran senior maupun majelis pembina guna meningkatkan keberjalanan PMII Temanggung.
0 Komentar