Soft Skill dan Kontribusi Alumni: Kunci Sukses Generasi Muda Prodi PAI INISNU Temanggung dalam Sarasehan Harlah ke-33

 


Himpunan Mahasiswa Prodi Studi -PAI (HMPS-PAI) INISNU Temanggung, Kamis (27/06/2024) merayakan Harlah PAI Ke-33 yang bertempat di Aula lantai 3 INISNU Temanggung. Perlombaan, Sarasehan, dan Seminar Nasional menjadi Serangkaian acara Harlah PAI ini. Ketua IKA-PAI, Bapak Jadi, S.Pd.I, M.Pd.I menjadi pembicara dalam sarasehan dengan tema "Ngunduh Wohing Pakarti" dan adapun beberapa pembicara lain yang dihadirkan diantaranya Ketua Prodi PAI, Ibu Luluk Ifadah, S.Pd., M.SI, Demisioner Ketua HMPS PAI, Abdur Rosyid dan Dea Puji Saputri.

Pak jadi membuka kegiatan secara resmi. Dalam sarasehan tersebut "Saya ucapkan selamat harlah PAI yang ke 33. Sebagai keluarga besar PAI INISNU Temanggung, saling berbarengan, silaturahmi. Kalian saya sebut adek, atau saya sebut anak-anak saja, karena saya alumni sudah 21 tahun sejak saya lulus dari sini. Kita semua punya tanggung jawab untuk membantu Prodi PAI INISNU Temanggung ini untuk menjadi lebih baik lagi, Selaku mahasiswa juga punya tanggung jawab, tugas kalian adalah menjadi mahasiswa yang berprestasi." Tukas nya.

"Saya duduk disini, di hadapan kalian sebagai alumni Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Nahdlatul Ulama (INISNU) dengan penuh rasa bangga. Rasa bangga ini bukan hanya untuk diri saya sendiri, tetapi juga untuk kalian, para mahasiswa PAI yang akan segera melangkah ke dunia luar. Kalian semua akan segera lulus dan mengantongi status yang mulia, yaitu sebagai tokoh agama. Ini merupakan pengakuan dari masyarakat yang sulit dibantah dan akan melekat pada diri kalian selamanya. Oleh karena itu, janganlah menganggap enteng proses belajar. Kalian akan menjadi tokoh yang berpengaruh di masyarakat, dan pengaruh ini akan terwujud melalui ilmu dan pengabdian yang kalian berikan." Pak Jadi

Perlu diingat bahwa menjadi alumni PAI INISNU bukan hanya berarti menjadi tokoh agama, tetapi juga menjadi tokoh masyarakat. Kalian akan berbeda dengan alumni jurusan lain. Oleh karena itu, saya ingin menekankan kembali pentingnya belajar dengan sungguh-sungguh. Ingatlah bahwa orang yang dipandang sebagai tokoh memiliki pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat. Ketika seseorang sudah dipandang sebagai tokoh, insyaallah akan dipercayai oleh masyarakat. Tambah beliau dalam sarasehan tersebut.

Pada kesempatan yang sama Bu Luluk menyampaikan "60 guru PAI di temanggung adalah lulusan INISNU Temanggung, kita memberikan warna di kabupaten temanggung, Guru Agama itu Sangat penting sekali di lembaga, Karena ketika kerusakan mental peserta didik, yang di cari adalah guru agama nya. Peran kita sangat sentral di masyarakat." Tegasnya

Guru merupakan subjek utama pelaku dalam perubahan. Guru bisa dikatakan sebagai "wong sing iso nyontoni Budi pekerti Sik apik" artinya guru adalah seseorang yang memberikan contoh Budi pekerti yang baik. Guru itu di gugu dan ditiru (Dicontoh dan ditiru). Tambah beliau.

Bu Luluk juga berpesan pada mahasiswa PAI calon calon Guru PAI masa depan "Berproseslah yang baik. Jangan menjadi mahasiswa kupu kupu, kuliah pulang - kuliah pulang. Mencari nilai A itu mudah, tapi bukan itu yang penting saat ini , nilai IPK tidak menjamin masa depan kita. Tinggal kita saja orientasi nya mau kemana, ijazah, nilai atau ber proses. Ijazah itu sudah terdesain ulang. Ijazah hanya syarat administrasi anda daftar bekerja, baik atau tidak nya seseorang itu di lihat dari kompetensi soft skill nyaa, skill tidak bisa mendadak muncul, skill itu bisa di asah, belum terlambat ketika belum munaqosah, aktif lah di ormawa manapun"

Yang terakhir diskusi bersama demisioner ketua hmps Pai , Rosyid dan Dea. Dalam diskusi tersebut lebih mengajak mahasiswa menyelami sejarah awal mulanya HMPS PAI hingga saat ini. Rosyid juga menyampaikan "Dulu PAI itu masih HIMA (Himpunan Mahasiswa) sebelum menjadi HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi), yang dulu di ketuai oleh mas Mustofa selama 3 periode, yang kemudian digantikan saya. Dulu itu masih sepi kegiatan, hanya beberapa ORMAWA dan UKM yang hidup. Karena berbagai faktor covid dan peralihan dari STAINU Menjadi INISNU."

"Dulu itu tiap kelas mengadakan selapanan, PAI yang menginisiasi adanya selapanan sejak zaman dahulu. di periode saya saya adakan Selapanan Raya yang dikawal penuh oleh kaprodi saya Bu Luluk Ifadah. Acara ini semakin berkembang, dulu yang hanya selapanan raya, yang sekarang sudah punya Hadroh PAI sendiri, dan di periode nya mba Dea ada Launching HARLAH PAI, setelah diskusi panjang yang akhirnya ditetapkan pada tanggal 24 Juni. Perkembangan ini melalui proses yang panjang, maka saya benar-benar merasakan dan mengikrarkan diri bahwa organisasi yang tidak akan saya lupakan adalah salah satunya ketika saya berproses di HMPS-PAI." Tambah Rosyid.

Tak lupa Demisioner Ketua periode 2023, Dea juga berpesan "Problematika saat ini adalah tentang bagaimana kualitas Mahasiswa PAI yang masih menjadi PR. Banyak Mahasiswa PAI PPL itu dipertanyakan sama lembaga dimana mereka diterjunkan, kenapa pada saat PPL masih di ragu kan kualitas nya. Mahasiswa PAI saat ini masih kebingungan, Seperti kapal yang terbawa arus. Padahal kita itu juga sebagai nahkoda nya yang mengendalikan kapal itu."

"Seperti yang sudah disampaikan oleh Bu Luluk, pengembangan softskill sangatlah penting di era sekarang ini. Di samping kecerdasan intelektual, softskill menjadi kunci kesuksesan dalam karir. Karir masa depan tidak hanya ditentukan oleh nilai, ijazah, dan IPK, melainkan juga oleh kemampuan interpersonal dan adaptasi yang kita miliki. Soft skill ini tidak dapat diperoleh hanya dari bangku kelas, tetapi melalui pengalaman dalam organisasi mahasiswa, aktivisme, dan berbagai kegiatan lain di luar kelas." Tambahnya 

"Ketika kalian kelak mencapai kesuksesan, baik sebagai guru, pengusaha, dosen, ahli di bidang apapun, ingatlah kembali dari mana kalian berasal. Ingatlah kontribusi apa yang dapat kalian berikan kembali kepada almamater Prodi PAI yang telah mengantarkan kalian menuju kesuksesan." Pesan Dea di akhir sesi sarasehan.

Penyelenggaraan harlah PAI tersebut turut menghadirkan, seluruh dosen PAI dan Mahasiswa PAI mulai dari semester 2 sampai semester 12. Acara sarasehan ini ditutup dengan pembacaan tahlil oleh Bapak Muhammad Iqbal Chailani, M.Pd., Mahalulqiyam dan pemotongan Tumpeng. Semoga Harlah PAI yang ke-33 ini prodi PAI semakin maju dan berkembang. HMPS PAI INISNU Temanggung "Kolaboratif, Kompetitif, Mantap PAI"


TA/RKY

Posting Komentar

0 Komentar