Seminar ini dibuka oleh Ardian Gandi Wijanarko, M.Pd. selaku pembina dari Teater Petromas 11 PM. Seminar Kebudayaan menyampaikan pentingnya menjaga dan merawat kebudayaan sebagai identitas dalam daerah lokal Temanggung. Beliau menyampaikan “menjaga dan merawat kebudayaan sebagai identitas daerah lokal Temanggung dengan menggunakan 10 Prabu Pandita Hanyakrakusuma”.
Dalam seminar kebudayaan ini dihadiri oleh 3 narasumber dalam bidang keahlian nya masing-masing. Waluyo, S.S. dari dinas kebudayaan dan kepariwisataan. Yang melindungi, merawat dan mengembangkan dari kebudayaan yang ada di daerah temanggung. Latto Moga Uchikawa. Perkembangan kebudayaan di Temanggung. Dr. Joni, MN.,M.Pd.B.I. dari dosen INISNU (Institut Islam Nahdlatul Ulama) yang menyoroti kebudayaan Jaran Kepang khas Temanggung.
Dr. Joni, MN.,M.Pd.B.I. mengungkapkan, pentingnya anak muda generasi sekarang untuk menjaga warisan kebudayaan. “Apabila kita sudah terputus dengan leluhur maka jangan harap lagi identitas kebudayaan kita ditemukan,” ujarnya. Maka dari itu, Joni berharap kepada generasi saat ini untuk menjaga warisan kebudayaan khususnya di daerah Temanggung.
Menurut, Raudina Sabela sebagai ketua panitia, mengungkapkan diadakannya acara ini untuk memperingati hari lahirnya teater petromas 11 PM yang diadakan dari tahun ketahun dan menumbuh kembangkan serta melestarikan kebudayaan yang ada di daerah Indonesia terkhusus di daerah Temanggung “tujuan dari seminar kebudayaan ini untuk memperkuat pemahaman dan memperkuat komitmen kita semua untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia ini terkhusus di daerah temanggung itu sendiri” Raudina pun mengharapkan keberlanjutan acara ini supaya lebih banyak generasi muda yang dapat melestarikan budaya.
Menurut, Azizah Azmi Milani sebagai peserta dari Mahasiswa INISNU mengungkapkan, Seminar kebudayaan sangat baik untuk diadakan. agar generasi muda dapat untuk melestarikan dan merawat kebudayaan yang sudah diwariskan oleh leluhur. Supaya identitas kebudayaan tetap terawat. “seminar kebudayaan ini sangat baik untuk para mahasiswa maupun warga sekitar dalam melestarikan budaya, baik di daerah Jawa, maupun di daerah mana pun”. Ujarnya.
Seminar kebudayaan menjadi wadah bagi para generasi muda untuk menjaga, merawat, dan melestarikan kebudayaan daerah lokal.
Oleh: Bahir & Tirto
0 Komentar