Pemkab Temanggung Dorong Keluarga Petani Tembakau Jadi Tour Guide Profesional Lewat Pelatihan BLKK INISNU


Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) berbasis keahlian. Salah satu program unggulan yang menyedot perhatian publik adalah Pelatihan Tour Guide yang digelar oleh Pusat Budaya dan Bahasa (PBB) BLKK INISNU Temanggung, bekerja sama dengan Disnaker Kabupaten Temanggung. Program ini merupakan bagian dari pelatihan berbasis kompetensi yang didanai oleh Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dan berlangsung dari 30 Juni hingga 29 Juli 2025.

Pelatihan Tour Guide ini secara khusus menyasar peserta dari keluarga petani tembakau, sebagai upaya untuk memberikan bekal keterampilan baru yang dapat membuka peluang kerja di sektor pariwisata. Fokus utama pelatihan adalah penguatan kemampuan berbahasa Inggris, pemahaman budaya lokal, serta kemampuan komunikasi lintas budaya yang menjadi kunci kesuksesan seorang pemandu wisata profesional.

Ketua Pusat Budaya dan Bahasa, Dr. Joni, M.Pd.B.I., menyampaikan bahwa pelatihan ini tidak hanya membekali peserta dengan kompetensi teknis, tetapi juga membangun karakter dan identitas budaya. “Kami tidak hanya ingin mencetak pemandu wisata yang mahir, tetapi juga yang mampu menjadi duta budaya lokal. Masyarakat petani tembakau memiliki narasi yang kaya untuk dikenalkan pada dunia,” ujar Dr. Joni.

Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga langsung diterjunkan ke lapangan melalui metode hunting tourist di kawasan Candi Borobudur. Di sana, peserta berinteraksi langsung dengan wisatawan asing sebagai latihan praktis menggunakan Bahasa Inggris dalam konteks nyata. Langkah ini terbukti efektif dalam membangun rasa percaya diri dan kesiapan kerja para peserta.

Peran penting dalam pelatihan ini juga dimainkan oleh para instruktur yang berpengalaman di bidangnya. Salah satunya adalah Nur Alfi Mu’anayah, S.S., M.Hum, dosen sekaligus praktisi Bahasa Inggris yang menjadi pengampu utama kelas Tour Guide. Ia memberikan pendekatan pembelajaran yang komunikatif dan kontekstual, menggabungkan penguasaan Bahasa Inggris dengan wawasan budaya lokal. “Kami tidak hanya mengajarkan grammar, tapi juga konteks sosial dan budaya yang akan mereka hadapi di lapangan. Karena seorang Tour Guide harus jadi jembatan yang ramah antara wisatawan dan masyarakat lokal,” jelas Joni.

Tak kalah penting, pelatihan ini juga dilengkapi dengan sesi desain poster promosi wisata. Sesi ini diasuh oleh Riza Syaifulloh, seorang desainer grafis muda yang mengajarkan dasar-dasar visual branding dan pembuatan media promosi wisata. “Seorang Tour Guide tidak cukup hanya bisa bicara, tapi juga harus bisa menampilkan dan menjual destinasi. Poster yang menarik adalah pintu pertama ketertarikan wisatawan,” tegas Riza dalam salah satu sesi pelatihannya.

Saat melakukan monitoring langsung ke kelas pelatihan Tour Guide di BLKK INISNU Temanggung, Kepala BLK Kabupaten Temanggung, Pak Beny, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat para peserta. “Progresnya sangat membuat kita bersemangat, karena dalam baru 15 pertemuan, mereka sudah bisa mempromosikan kota Temanggung dengan berbahasa Inggris dan bercakap-cakap secara aktif,” tuturnya kagum.

Pada acara penutupan yang digelar Selasa, 29 Juli 2025, di Kantor Dinperinaker Temanggung, Bupati Temanggung, Agus Setiawan, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan penyelenggara. Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa keahlian adalah investasi jangka panjang yang akan menentukan daya saing di era global. “Ilmu dan keterampilan adalah bekal untuk mengakses peluang rezeki yang lebih luas. Kejar peluang di mana pun berada, dan jangan lelah untuk terus belajar,” pesannya.

Pelatihan ini merupakan bagian dari keseluruhan program pelatihan kerja berbasis DBHCHT yang melibatkan 144 peserta dari berbagai jurusan, termasuk menjahit, tata boga, barber, sablon grafis, dan otomotif. Namun, pelatihan Tour Guide menjadi sorotan karena mengintegrasikan kemampuan bahasa, budaya, dan pariwisata secara utuh.

Salah satu peserta pelatihan Tour Guide, Rofiq Hidayah, mengungkapkan antusiasmenya terhadap program ini. “Saya merasa pelatihan ini sangat bermanfaat. Kami tidak hanya belajar teori, tapi juga langsung praktik. Saya sekarang lebih percaya diri bicara dengan wisatawan asing dan ingin melanjutkan karier di sektor pariwisata,” katanya.

Kegiatan ini ditutup dengan penampilan storytelling dalam Bahasa Inggris oleh peserta, serta sesi foto bersama Bupati Temanggung dengan seluruh peserta pelatihan. Para peserta menunjukkan hasil karyanya, termasuk desain poster wisata yang telah mereka buat selama pelatihan.

Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga pelatihan, dan masyarakat, pelatihan Tour Guide BLKK INISNU Temanggung telah membuka babak baru dalam pembangunan SDM pariwisata lokal. Ke depan, pelatihan ini diharapkan tidak hanya menghasilkan Tour Guide kompeten, tetapi juga agen perubahan yang mampu mengangkat citra Temanggung di mata dunia.

 

Posting Komentar

0 Komentar