Kreatif Kelola Limbah: Workshop Eco-Enzyme Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan

Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Tangerang menggelar kegiatan bertema lingkungan yang selaras dengan filosofi Jawa "Memayu Hayuning Bawana" yang berarti memperindah keindahan dunia. Kegiatan bertajuk Workshop Eco-Enzyme Nguri-Uri Alam dengan tema "Dari Sampah Menjadi Berkah" ini berlangsung di Pasar Papringan, Ngadiprono, Kedu, Temanggung, pada Minggu (16/11/2025). 

Workshop Eco-Enzyme ini merupakan salah satu program KKN dari mahasiswa UMN Tangerang. Pihak kampus berharap tugas akhir mahasiswa tidak hanya berupa penelitian, tetapi juga menghadirkan impact nyata melalui program Social Impact Initiative. Salah satu klasternya adalah revitalisasi desa di Temanggung, sehingga kegiatan KKN dapat lebih berdampak dan menjadi inspirasi bagi dunia pendidikan.

Acara dimulai dengan registrasi, pembukaan, pembekalan singkat dari Ibu Tim Farika Usman, persiapan bahan, kemudian dilanjutkan dengan sesi praktik membuat Eco-Enzyme dan sharing session. Peserta yang hadir mayoritas adalah ibu-ibu warga sekitar Pasar Papringan. Dalam sambutannya, Elva selaku koordinator kegiatan menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah datang, turut mengumpulkan sampah kulit buah, serta berkenan belajar bersama. Ia berharap Desa Ngadiprono dapat memiliki produk Eco-Enzyme mandiri yang bisa dipakai sehari-hari dan berkelanjutan.

Eco-Enzyme sendiri adalah larutan hasil fermentasi limbah organik seperti sisa buah dan sayur. Selama ini Eco-Enzyme sering disalahpahami hanya sebagai solusi pengurangan sampah, padahal manfaatnya luas mulai dari pertanian, kesehatan, hingga kebutuhan rumah tangga. Hasil fermentasinya dapat digunakan sebagai kompos, sabun cuci piring, bahkan alternatif pengobatan sederhana seperti untuk hipertensi atau pegal-pegal.

Manfaat workshop ini dirasakan langsung oleh peserta. Warga setempat selama ini mengenal Lerak sebagai sabun alami, tetapi harus membelinya dari luar kota dengan harga cukup tinggi. Melalui pelatihan ini, masyarakat difasilitasi untuk membuat Eco-Enzyme sendiri sebagai alternatif Lerak yang lebih murah dan berkelanjutan. Hal ini disampaikan dalam wawancara bersama Ibu Khotimah (16/11/2025).

Ibu Tim Farika Usman selaku pemateri berkata, "Harapan saya, warga setelah workshop ini betul-betul mengaplikasikan apa yang didapat hari ini. Jadi, mereka sudah mulai bisa memilah sampah, mengolah sampah. Ibaratnya, sayangi bumi dari diri kita dulu, rumah dulu, kemudian ke lingkungan. InshaAllah bisa menyebar ke Temanggung dan wilayah lainnya."

Dengan adanya Workshop Eco-Enzyme ini, masyarakat diharapkan mampu mengelola limbah organik secara kreatif dalam kehidupan sehari-hari. Langkah kecil ini diharapkan dapat mendorong gaya hidup berkelanjutan serta menjaga alam dan memperindah dunia mulai dari hal yang sederhana.


Oleh: EmarsHa, Khilsya, & Bahir.

Posting Komentar

0 Komentar