lpmgrip.com - Dalam rangka menyambut mahasiswa baru angkatan 2020/2021, STAINU Temanggung mengganti kegiatan OSPEK (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) dengan PBAK yakni Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan pada Senin, (24/08). Waktu yang digunakan pun sangat singkat, yaitu hanya satu hari saja. Berbeda dengan kegiatan OSPEK yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, yakni 4 hari 3 malam. Hal ini dilakukan tak lain adalah guna meminimalisasi waktu dikarenakan ada pandemi global yang sampai saat ini masih dihadapi oleh masyarakat.
Dalam kegiatan ini, ada beberapa mahasiswa lama pula yang mengikutinya karena kegiatan OSPEK atau PBAK ini bersifat wajib bagi setiap mahasiswa di kampus berbasis NU ini. Sertifikat kegiatan PBAK inilah yang nantinya akan menjadi salah satu syarat mengikuti sidang munoqosah, atau yang kerap kali kita dengar sebagai sidang skripsi di STAINU Temanggung.
Pembukaan acara PBAK ini dihadiri oleh ketua STAINU Temanggung, Bapak Drs. H. Muh. Baihaqi, M.M. yang diawali dengan pemberian motivasi kepada para peserta terkait dengan dunia perkampusan dan kemahasiswaan.
"Pengenalan budaya di kampus memang berbeda jauh dengan masyarakat. Namun hal itu justru yang akan dibawa oleh kalian kelak ke dalam masyarakat," tutur beliau sembari menyalurkan semangat pada pagi hari ini.
Kegiatan PBAK 2020 STAINU Temanggung resmi dibuka pada 08.20 WIB oleh Bapak Drs. Muh. Baihaqi, M.M. Beliau juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa untuk menjadi mahasiswa yang turut andil dalam pengabdian kepada masyarakat.
Seperti kata yang dikobarkan oleh wakil Dewan eksekutif mahasiswa, Dheta Ari Salsabila pada sambutan sebelumnya, "Marilah kita semuanya beralih dari siswa menuju mahasiswa yang tidak hanya menyandang gelar mahasiswa namun juga memiliki pengabdian yang besar kepada masyarakat!"
Pembukaan kegiatan dengan tema Membentuk Karakter dan Integritas Mahasiswa yang Kritis dan Cendikia dalam bingkai Keislaman dan Ke-Indonesiaan ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Bp Drs. Abdul Munjid, M.S.I.
Tak berhenti sampai di sana, masuklah pada kegiatan-kegiatan ini pada PBAK kali ini yang diawali dengan pemateri pertama yaitu Ketua STAINU Temanggung, Drs. Muh. Baihaqi, M.M., yang mengupas tuntas tentang profil kampus tersendiri. Di antara materi yang beliau sampaikan meliputi sejarah, arti pertambangan, struktur keorganisasian kampus, dan lain-lain hingga Big Project yang sampai saat ini masih menjadi goals terbaik untuk STAINU Temanggung.
Bahkan, kerja sama dengan Akademi Keperawatan Al-Kautsar pun turut menjadi bumbu sedap yang dibicarakan dalam materi kali ini.
Pemateri kedua datang dari perwakilan lembaga-lembaga yang terdapat di STAINU Temanggung. Pertama, Ibu Effi Wahyuningsih, M.Pd yang memaparkan tentang Lembaga Bahasa STAINU Temanggung. Dalam Lembaga tersebut ada 5 bahasa unggulan yakni bahasa Jawa, bahasa Indonesia, bahasa Arab, bahasa Inggris, dan bahasa Jerman. Namun, untuk bahasa Jerman sendiri sampai sekarang masih dalam tahap proses realisasi.
Kemudian dilanjutkan oleh Ibu Roichanah yang memberikan pemahaman yang kompleks tentang Lembaga Penanaman An-Nahdliyah. Lembaga inilah yang menjadi salah satu ciri khas kampus STAINU Temanggung yang berbasis NU.
Selanjutnya ada Bapak Muh. Syafi' yang menjelaskan tentang LP3M, atau Lembaga Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Gaya bahasa yang beliau sampaikan sukses membuat peserta PBAK yang semula agak kabur konsentrasinya menjadi kembali bersemangat.
Lembaga terakhir yang dipaparkan yakni berasal dari Lembaga Pengembangan Mutu atau LPM yang diisi oleh beliau BP Khamim Saefuddin. Gaya bahasa beliau pun mengikuti sebelumnya sehingga peserta benar-benar kembali mendapatkan konsentrasi dan semangat yang semula hampir padam. (LG99/NoviaSM)
0 Komentar