Oleh : Sinta Febriana (Mahasiswi INISNU Temanggung)
Semua manusia menginginkan kesejahteraan, keselamatan dan dijauhkan dari malapetaka dalam kehidupannya. Namun, dalam perjalanan hidup terkadang seseorang terdapat cobaan yang datang dengan silih berganti yang merupakan takdir dari Allah SWT.
Dalam menjalankan kehidupan, kitab suci umat islam yaitu Al-Qur’an digunakan sebagai pedoman untuk umat manusia. Al-Qur’an sebagai tuntunan untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya agar kehidupan manusia menjadi terarah dan memiliki tujuan yang baik.
Jika islam diibaratkan sebagai rumah, dan pintunya syahadat. Dan didalamnya terdapat tiang yang diibaratkan sebagai shalat lima waktu. Shalat merupakan ibadah pokok atau komunikasi antara manusia dengan tuhannya atau sang pencipta Allah SWT jadi shalat itu sering disebut tiangnya agama.
Dalam kehidupan terdapat dua pokok yang menjadi perhatian yaitu ibadah dan pendidikan. Pertama, ibadah adalah kewajiban umat islam untuk menjalankannya. Seperti contoh seseorang dalam bekerja ketika ia mulai sibuk dengan pekerjaanyya hingga lembur sehingga lupa akan waktu shalatnya. Terkadang terdapat pekerjaan yang hanya memiliki sedikit waktu untuk istirahat sehingga sesorang lupa melaksanakan ibadahnya.
Seharusnya dalam suatu pekerjaan juga diberikan waktu melakukan mpengajian melalui majelis taklim atau buku tentang keagamaan hal ini termasuk dalam hal kedua yaitu pendidikan keagamaan.
Ibadah dan pendidikan diibaratkan sebagai aspek jasmani dan rohani dalam kehidupan manusia, jika manusia tidak menjaga kesehatan jasmani, maka ia akan sakit. Sebaliknya, jika manusia kurang asupan rohani aka terjadi kenakalan sehingga dua spek itu harus saling melengkapi dan dijaga keberlangsungannya.
Pendidikan agama menjadi hal prenting dalam pembinaan umat manusia. Pada zaman sekarang yang cukup memprihatinkan seperti kasus pemerkosaan, munculnya ISIS kasus ini menujukkan permasalahan dibidang akhlak yang kurangnya ibadah dan pendidikan yang kuat.
0 Komentar