Ilustratiton by lpmgrip.com
Akhir-akhir ini banyak timbul pertanyaan baik dari
mahasiswa,
alumni dan sebagian masyarakat tentang beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh
INISNU Temanggung. Salah satunya, kebijakan pemberian beasiswa kepada mahasiswa baru.
Paling banyak ditanya adalah kebijakan
keberlanjutan beasiswa bagi mahasiswa baru yang mendaftar di INISNU
Temanggung. 80 mahasiswa baru dengan sebutan “Mahasiswa Terpilih”, status perkuliahannya dialihkan ke
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon.
Berbeda
dengan mahasiswa
baru INISNU Temanggung yang sudah memulai
perkuliahan pada tanggal 20 September 2021, 80 mahasiswa “terpilih” yang berstatus sebagai mahasiswa
UNU Cirebon belum ada kegiatan perkuliahan yang pasti sampai hari ini (Rabu, 20/10).
Salah seorang mahasiswa berinisial “A” ketika diwawancarai melalui WhatsApp Voice Call
mengatakan bahwa,
“Selama ini
belum ada kabar tentang mulai perkuliahan, kita sudah tidak sabar untuk ikut
mulai kuliah, biar merasakan sama seperti mahasiswa baru INISNU Temanggung,” ungkapnya.
Selanjutnya, mahasiswa tersebut beserta sebagian yang lainnya sudah
mencoba mengonfirmasi ke pihak akademik melalui WhatsApp Group.
Mahasiswa berinisial “i” mengatakan
bahwa, “Kami sudah
mencoba menanyakan kepada admin grup mahasiswa yang berjumlah 80 orang itu, admin
pun belum memberikan keterangan khusus berkaitan dengan hal tersebut. Kita
disuruh untuk bersabar dan kata admin sedang diusahakan”.
Penulis merasa ini penting untuk disampaikan,
karena 80 mahasiswa ini juga mempunyai hak yang sama layaknya mahasiswa yang
lain. Para
mahasiswa juga tidak tahu
harus bersikap dan bertindak
bagaimana selain menunggu keterangan
lebih lanjut dari pihak kampus. Sering kali mereka ditanya oleh orang tuanya, “Bagaimana kuliahnya?” dan itulah
jawaban yang hanya bisa
dijawab oleh 80 mahasiswa baru dengan
jawaban, “Belum
ada kabar dari kampus”.
Untuk mengurai beberapa masalah di atas, kiranya ada beberapa hal
yang mungkin bisa dilakukan. Pertama, Rektor INISNU menjadi ikon pertama untuk
dapat memberikan penjelasan dan pengarahan berkaitan dengan status 80 mahasiswa
“terpilih” tersebut.
Minimal menggunakan keagungan kebijakan yang dimiliki untuk menyelesaikannya.
Kedua, atas dasar intruksi Rektor INISNU, Wakil Rektor
I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan memberikan surat
keputusan atau keterangan resmi
terkait kejelasan 80 mahasiswa tersebut. Baik kejelasan mulai perkuliahan,
kejelasan tempat kuliah serta sistem perkuliahannya akan seperti apa. Selain
itu, Wakil Rektor I juga bisa mengagendakan “ngopi” bersama dengan 80 mahasiswa “terpilih”
sebagai bagian dari koordinasi dan perhatian kampus terhadap nasib mahasiswa
itu.
Ketiga, peran Organisasi Mahasiswa (Ormawa) INISNU
Temanggung baik tingkat Senat Mahasiswa (SEMA), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) untuk bisa
menjembatani keluh kesah dari 80 mahasiswa
“terpilih”. Meski mereka tidak
berstatus sebagai mahasiswa INISNU Temanggung, akan tetapi SEMA dan DEMA merupakan penyambung lidah masyarakat yang berhak menjadi jembatan aspirasi dan keluhan masyarakat.
Tidak ada salahnya jika SEMA dan DEMA harus lebih
tajam dalam melihat situasi kondisi INISNU Temanggung, terutama dalam mengawal birokrasi
kampus. Selain itu, Legislatif dan Eksekutif perlu mengkaji keberjalanan mulai
awal alih status STAINU-INISNU sampai INISNU yang sekarang ini. Pasalnya, SEMA
dan DEMA yang paling berpotensi untuk menyuarakan hak-hak mahasiswa yang
dilemahkan.
Keempat, 80 mahasiswa berstatus UNU Cirebon
ini memang harus bersabar dan jangan putus asa. Tentunya, “sabar” yang dimaksud bukanlah pasrah tanpa ada
usaha. Perlu adanya perwakilan mahasiswa yang mencoba untuk mengklarifikasi ke
bidang akademik kampus. 80 mahasiswa
“terpilih” juga berhak menghubungi SEMA atau DEMA INISNU Temanggung
untuk dapat membantu menyalurkan pendapatnya.
Bagi 80 mahasiswa “terpilih”, penulis merasa ini adalah bagian proses
yang sangat menarik, sekaligus langkah besar untuk berlatih
bertahan dalam situasi dan kondisi apapun. Jadi, tetaplah bertahan!
Usulan di atas adalah sebagian kecil untuk memperjelas situasi dan kondisi, serta kebingungan yang sedang dialami oleh beberapa kalangan yang mengamati. Tentu, INISNU Temanggung telah mengusahakan terbaik untuk 80 mahasiswa "terpilih” tersebut, akan tetapi tanpa pengawalan masalah tersebut akan terendapkan bahkan tidak segera diselesaikan.
(Ed/Dev/Redaksi)
1 Komentar
Bismillah sabar...sampe gak kebayang hasil kesabarannya.
BalasHapus