Mengukir Makna Kartini melalui Canting Batik: Simbol Perempuan yang Melawan


Senin, 21 April 2025 – Sepesial hari Kartini di Taman Kali Progo. Kopri PMII Temanggung mengadakan refleksi untuk memperingati hari Kartini. Pelatihan membatik, terdengar sangat menarik bukan? Acara ini diikuti oleh para kader PMII dari Rayon maupun Komisariat, mereka sangat antusias mencoba kepiawaiannya dalam membatik, karena pelatihan ini juga dibimbing langsung oleh para ahlinya. Diajarkan dari langkah awal hingga tercipta sebuah seni batik yang indah, “Tak heran jika harga batik sangatlah mahal, karena membuatnya saja butuh keahlian yang tinggi.” Ucap salah satu kader yang tengah membatik.

Acara yang dimulai dari membatik lalu rangkaian diskusi yang membuat suasana semakin terasa menyenangkan yang meningkatkan antusiasme para peserta, dengan berkebaya  Diskusi kali ini tak jauh mengulik tentang adat berpakaian, yaitu mengenakan kebaya, "Kita mempertahankan budaya kebaya, tapi kita juga melahirkan budaya baru, bahwa perempuan bukan hanya memakai kebaya tetapi membuktikan bahwa di Temanggung terutama perempuan masih punya suara, bahwa perempuan berkebaya bisa melahirkan pergerakan terutama menggunakan intelektual." Ucap Izatinnisa selaku ketua Kopri Temanggung. Bahwa acara sebagai peringatan hari kartini dan berkebaya bukan hanya semata mata untuk berkebaya berpakaian dan tanpa nilai, melainkan kebaya mencerminkan pergerakan di mana pergerakan kita menggunakan pisau intelektual diri kita. 

Acara diakhiri dengan foto bersama yang menunjukkan semangat emansipasi perempuan itu benar adanya, diharapkan dari acara ini tidak hanya wanita tetapi laki-laki bisa mempertajam pisau intelektual dengan hal yang ada sekarang. Kegiatan ini menjadi dorongan agar perempuan berani melawan semua ketidakadilan dan memperjuangkan atas hak-hak yang wajib diperolehnya, tidak lain yaitu berkreatifitas juga berfikir kritis. 

Oleh: Litera Progresif




Posting Komentar

0 Komentar