Dalam hiruk pikuk kampus, partai politik mahasiswa seringkali menjadi sorotan saat musim pemilihan ketua Organisasi Mahasiswa (Ormawa) tiba wa bil khusus perebutan kursi ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA). Namun, pertanyaan besar muncul apa yang sebenarnya mereka tawarkan selain janji manis dan kampanye yang meriah?
Banyak dari partai politik mahasiswa ini hanya muncul ke permukaan saat kontestasi pemilihan mulai bergulir. sementara di luar itu, mereka seakan lenyap tanpa tanda-tanda kehidupan. Tidak ada kontribusi nyata, tidak ada advokasi untuk isu-isu mahasiswa, tidak ada upaya untuk meningkatkan kualitas kampus. Lantas memang beginikah demokrasi yang ada di kampus? yang katanya role model dari demokrasi di negeri ini.
Jawaban mencengangkan justru dikeluar dari mulut salah seorang anggota Senat/DPM saat didatangi dan di tanya oleh seorang awak Pers Mahasiswa “Sebenarnya apa tugas dan fungsi partai politik mahasiswa di kampus ?” tanya persma. “ ya memang partai politik ini hanya muncul saat PEMIRA saja ,setelah itu ya kembali jadi rakyat biasa” ujar senator. Sungguh jawaban yang sangat tidak dinginkan seharusnya beliau dapat memberikan jawaban yang lebih baik terlebih jawaban itu mewakili entitas dewan perwakilan mahasiswa.
Padahal, partai politik mahasiswa seharusnya menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan aspirasi dan memperjuangkan hak-hak mereka. Mereka seharusnya menjadi contoh bagi mahasiswa lainnya tentang bagaimana berpolitik yang baik dan bertanggung jawab.
Namun, yang terjadi saat ini adalah partai politik mahasiswa lebih fokus pada kekuasaan dan jabatan daripada memberikan kontribusi nyata bagi kampus dan mahasiswa. Mereka lebih peduli dengan citra dan popularitas daripada dengan isu-isu substantif yang dihadapi oleh mahasiswa. Sangat disayangkan jika didalam labolatorium Pendidikan ini yang harusnya menciptakan iklim demokrasi yang sehat harus dirusak hanya karena sebuah ambisi kekuasaan.
Oleh karena itu, kita perlu mempertanyakan kembali peran dan fungsi partai politik mahasiswa di kampus. Apakah mereka hanya menjadi alat politik semata, ataukah mereka benar-benar memperjuangkan kepentingan mahasiswa? Kita perlu menuntut partai politik mahasiswa untuk lebih transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab dalam menjalankan roda organisasi mereka.
0 Komentar